167 Juta Orang di Asia Diprediksi Kehilangan Pekerjaan Imbas Covid-19

Pandemi menyebabkan dampak besar terhadap warga dunia. Covid-19 terus menyebar dan mempengaruhi ekonomi hingga kehidupan.

oleh Tira Santia diperbarui 01 Jul 2020, 19:26 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2020, 19:26 WIB
Petugas Medis Tangani Pasien Virus Corona di Ruang ICU RS Wuhan
Petugas medis dari Provinsi Jiangsu bekerja di sebuah bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Para tenaga medis dari seluruh China telah mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit tersebut. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Liputan6.com, Jakarta Pandemi Covid-19 menyebar secara global. Wabah ini sangat berdampak keras bukan hanya pada sektor kesehatan sajamelainkan juga perekonomian dunia, dan tentunya negara di Asia.

Ini seperti diungkapkan Director General Sustainable Development and Climate Change, ADB, Woochong Um, dalam konferensi Pers bersama WHO, Rabu (1/7/2020).

Dia mengakui jika pandemi menyebabkan dampak besar terhadap warga dunia. Covid-19 terus menyebar dan mempengaruhi ekonomi hingga kehidupan.

"Intinya lockdown melumpuhkan aktivitas ekonomi. Impact-nya besar sekali terhadap keadaan ekonomi kita, dan khususnya di Asia, jumlah penurunan mencapai 30 persen dalam pengeluaran global,” jelas dia. 

Menurut dia, pandemi Covid-19 akan menyebabkan penurunan dalam pengembangan dan pertumbuhan negara-negara di Asia hingga hanya mencapai angka 0, 1 persen pada tahun ini. Angka itu merupakan yang terendah dalam 6 dekade terakhir. Saat GDP harusnya tumbuh sampai 6,2 persen tahun depan.

“Seperti angka yang besar, padahal angka ini terlihat besar sebab pertumbuhannya yang terhambat tahun ini,” jelas dia.

Dari prediksinya, akan banyak perekonomian dari negara berkembang yang terkontraksi dampak dari pandemi ini.

Sebelumnya beberapa negara melakukan kebijakan lockdown demi mencegah penyebaran Covid-19. Kebijakan ini menyebabkan banyak sektor mati seperti akomodasi, pelayanan, makanan serta pusat transportasi yang bersinggungan erat dengan kehidupan masyarakat.

“Seluruhnya menyimpulkan kegiatan ekonomi di mana kita kehilangan pekerjanya. Sekitar 167 Juta orang di Asia kehilangan kesempatan pekerjaan. Ini sekitar 70 persen dari total persentase hilangnya pekerjaan di seluruh dunia," jelas dia.

 

Saksikan video di bawah ini:

Paling Terkena

Dampak COVID-19, Angka Kemiskinan dan Pengangguran Bakal Meningkat
Warga berada di seberang pemukiman padat di bantaran kali Ciliwung, Jakarta, Kamis (16/4/2020). Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap proyeksi pemerintah terhadap angka kemiskinan naik dari 9,15 persen menjadi 9,59 persen akibat pandemi COVID-19. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Bahkan hal yang paling mengkhawatirkan, ialah sektor yang paling rentan terpapar dampak adalah para buruh tanpa skill, kelas menengah ke bawah juga kaum perempuan.

Kata Um, sektor tersebut akan terdampak dengan hebat saat pandemi mempengaruhi kesehatan, pariwisata, juga transportasi.

Demikian Um, mengatakan bahwa semua harus memiliki banyak sekali pekerjaan yang harus segera diselesaikan, untuk memastikan pertumbuhan ekonomi di Asia Kembali berjalan dengan baik.

“Kita juga jangan melupakan isu isu-lain seperti climate change / pemanasan global dan lainnya. PR nya banyak sekali, tapi saya yakin kita bisa mengatasinya bersama-sama,” pungkasnya

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya