Tantangan Koperasi Menuju Revolusi Industri 4.0 di 2030

Indonesia akan menerapkan konsep revolusi industri 4.0 besar-besaran tahun 2030

oleh Tira Santia diperbarui 20 Jul 2020, 10:53 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2020, 10:53 WIB
Teten Masduki
Kementerian Koperasi dan UKM sejak awal membuka kerja sama seluas-luasnya dengan berbagai pihak dengan prinsip transparan, akuntabel, dan semata-mata demi memajukan koperasi dan UMKM di Tanah Air.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, mengatakan Indonesia akan menerapkan konsep revolusi industri 4.0 besar-besaran tahun 2030, melalui program ‘Making Indonesia 4.0’, termasuk dalam sektor Koperasi.

“Tentu koperasi juga akan terdampak. Perubahan ini menjadi tantangan untuk koperasi bukan hanya sekedar berbisnis di era digital, tapi juga mengubah mindset dalam tata kelola secara menyeluruh visi bisnis. Karena itu Koperasi harus mampu beradaptasi dan bertransformasi secara dinamis,” kata Teten dalam Webinar Nasional Model Koperasi Era Industri 4.0, Senin (20/7/2020).

Lanjut Teten, kunci koperasi dalam menghadapi revolusi industri 4.0 diantaranya  fokus pengembangan bisnis yang mengarah kepada kebutuhan anggota, dan menjadikan anggota sebagai prioritas layanan koperasi.

Lalu, modernisasi manajemen koperasi. Modernisasi bisa sangat luas, dengan melakukan perubahan-perubahan strategi dan pola model bisnis yang berbasis teknologi informasi dan ilmu pengetahuan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kolaborasi Bisnis

Menkop UKM Dorong Pelaku UMKM Terus Berinovasi Menangkap Peluang Saat Pandemi
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

Selain itu, juga  penting melakukan kolaborasi bisnis dengan sesama koperasi maupun pelaku usaha lainnya. Serta penting untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

“Di Indonesia koperasi banyak sekali meskipun tingkat kesehatannya berbeda-beda, namun pentingnya dipikirkan bagaimana kolaborasi. Kalau kita lihat koperasi-koperasi besar sukses di banyak negara adalah hasil proses yang panjang dari kolaborasi,” ungkapnya.

Menurutnya, pandemi covid-19 telah mengubah pola hidup masyarakat dalam aspek kehidupan. Pada akhirnya pandemi ini telah mengedukasi masyarakat untuk lebih dini beradaptasi, dalam perkembangan teknologi, khususnya era revolusi industri 4.0.

“Aktivitas yang diulang-ulang akan menjadi kebiasaan baru,  jika masyarakat telah serba digital seperti saat ini perlu dipikirkan kembali , adakah kemungkinan beralih pada kebiasaan lama apabila pandemi sudah berakhir, kemungkinan tidak,”  katanya.

 


Selanjutnya

Berburu Produk UMKM Unggulan di Pameran KKI 2019
Pengunjung melihat kain selama pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) di Jakarta, Jumat (12/7/2019). Pameran KKI 2019 ini berlangsung selama 3 hari menampilkan produk-produk UMKM RI mulai dari kain, pakaian, tas, hingga berbagai kuliner seperti kopi buatan anak negeri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Karena kata Teten Indonesia akan menghadapi kultur baru di masyarakat, di mana penggunaan teknologi digital akan menyeluruh dari berbagai aspek.

Dirinya berharap koperasi dan UMKM turut berperan dalam era revolusi industri 4.0, karena dengan teknologi informasi akan mendorong koperasi dan UMKM lebih efisien, dan mereduksi biaya dalam layanan produk bagi anggota.

"Serta memperluas akses pasar, dan pembiayaan, sudah saatnya koperasi-koperasi bertransformasi dari konvensional ke digital,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya