Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) aktif menjalankan Gerakan Percepatan Olah Tanah dan Tanam. Salah satu daerah yang didorong untuk menjalankan Gerakan Percepatan Olah Tanah dan Tanam adalah Sumatera Barat (Sumbar).
Langkah Gerakan Percepatan Olah Tanah dan Tanam ini guna meningkatkan produksi padi untuk mengamankan stok agar dampak pandemi covid 19 tidak berdampak pada ketersediaan beras.
Baca Juga
Saat ini, Kementan bersama Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno melakukan gerakan percepatan tanam di Kabupaten Padang Pariaman, yang berlokasi di Kelompok Tani Rawang Lokan, Kecamatan Lubuk Alung.
Advertisement
Irwan Prayitno meminta masyarakat memaksimalkan pemanfaatan lahan pertanian. Pemerintah daerah dibantu pemerintah pusat yakni Kementan akan memberikan dukungan maksimal kepada kelompok tani yang mau bekerja giat dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
"Jangan sampai ada lahan yang tidak dimanfaatkan. Kementansiap membantu petani. Kita dukung percepatan tanam agar ketersediaan pangan terjamin aman di tengah ancaman dampak pandemi Corona," kata Irwan dalam pernyataannya, Senin (20/7/2020).
Surplus Tetap Produksi
Sementara itu, Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni mengajak masyarakat petani agar terus berproduksi. Menurutnya, walaupun terjadi surplus produksi benih di daerah Padang Pariaman, namun bukan berarti tidak melakukan peningkatan produksi lagi, karena hasil surplus ini dapat dimanfaatkan oleh petani di propinsi lainnya seperti ke Riau, Kepulauan Riau dan daerah lainnya.
"Penanaman pada hari ini dilakukan di lahan seluas 3 hektar dengan potensi tanam 35 hektar. Petani di sana lebih menyukai barietas lokal Putiah Papanai dengan produktivitas 5,2 ton per hektar," terang Ali.
Kepala Dinas Pertanian Sumatera Barat, Syafrizal menyebutkan luas tanam padi Sumbar bulan Juni 2020 seluas 51.474 ha dan target bulan Juli ini seluas 58.756 hektar. Pihaknya optimis untuk kejar tanam sampai bulan September 2020.
"Sesuai arahan Mentan Syahrul Yasin Limpo bahwa kita harus kejar tanam bulan April September ini. Apalagi ada info FAO tentang musim kemarau panjang, itu yang kami himbau ke kabupaten untuk segera tanam," sebut Syafrizal
Advertisement
Hadapi Pandemi
Hal yang sama diungkapkan oleh Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi yang mengaku optimis jika di tahun 2020 walaupun tengah dilanda pandemi corona dapat meningkatkan produksi pangan, khususnya beras. Hal ini dengan syarat asalkan semua daerah komitmen untuk bersama-sama melakukan upaya percepatan tanam.
"Oleh karenanya, wabah dunia tersebut menjadi tantangan untuk menunjukkan hadirnya negara bagi rakyat,” ucapnya.
Dalam upaya percepatan tanam, Suwandi menyatakan pihaknya sangat mengharapkan kepada para penyuluh untuk melaporkan perkembangan mingguan luas tanam/panen padi dan jagung di wilayah kerjanya secara berjenjang di Kostratani.
"Dan disampaikan secara online sekaligus ke kabupaten, provinsi dan pusat agar kinerja kita terlapor dengan baik," tuturnya