Liputan6.com, Jakarta - Harga emas melonjak ke level tertinggi selama sembilan tahun pada Selasa. Ini didorong oleh aksi jual dolar dan ekspektasi untuk peningkatan stimulus untuk membantu pemulihan ekonomi yang dilanda pandemi.
Dikutip dari CNBC, Rabu (22/7/2020), harga emas di pasar spot naik 1,5 persen menjadi USD 1,842.52 per ons. Ini mencapai level tertinggi sejak September 2011 dan mengikuti kenaikan harian terbesar sejak awal Mei. Emas berjangka AS naik 1,5 persen pada USD 1.843,9.
Baca Juga
"Dolar AS telah turun karena dunia terlihat sedikit lebih baik," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities. "Suku bunga telah jatuh melintasi kurva hasil dan itu lagi merupakan faktor lain yang membantu emas," tambahnya.
Advertisement
Dolar AS, dipandang sebagai saingan safe-haven untuk emas, mencapai lebih dari level terendah empat bulan.
Para pemimpin kongres AS akan membahas paket stimulus baru minggu ini, dan para pemimpin Uni Eropa menyetujui kesepakatan "bersejarah" pada rencana stimulus besar-besaran pada Selasa pagi. Hl ini juga mempengaruhi harga emas.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Perkiraan Harga Emas
Emas akan mendorong ke rekor tertinggi selama 18 bulan ke depan, sebuah jajak pendapat Reuters menunjukkan. Sementara penjualan perhiasan rendah di Asia dan prospek pemulihan ekonomi akan menghambat kenaikan lebih lanjut.
“Ketika ketidakpastian ekonomi memudar, permintaan untuk aset safe-haven termasuk emas akan turun. Namun, ini hanya akan menghilangkan sedikit harga emas, karena imbal hasil riil yang sangat rendah tetap menjadi pendukung utama, ”tulis ekonom Capital Economics James O'Rourke dalam sebuah catatan.
Advertisement