Pertamina Sebar 60 Ribu Benih Udang Windu di Dusun Bondan Cilacap

Sekitar 60 ribu benih udang windu dan 20 ribu benih ikan bandeng ditaburkan di tambak khusus yang menggunakan teknologi polikultur biofilter.

oleh Tira Santia diperbarui 27 Jul 2020, 19:45 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2020, 19:45 WIB
Sebanyak 60 ribu benih Udang Windu dan 20 ribu benih Ikan Bandeng ini ditaburkan di lokasi tambak khusus yang menggunakan teknologi polikultur biofilter. (Foto Pertamina)
Sebanyak 60 ribu benih Udang Windu dan 20 ribu benih Ikan Bandeng ini ditaburkan di lokasi tambak khusus yang menggunakan teknologi polikultur biofilter. (Foto Pertamina)

Liputan6.com, Jakarta - Sekitar 60 ribu benih udang windu dan 20 ribu benih ikan bandeng ditaburkan di tambak khusus yang menggunakan teknologi polikultur biofilter. Polikultur adalah usaha pertanian yang membudidayakan berbagai jenis tanaman pertanian pada lahan yang sama. Sistem ini meniru keanekaragaman ekosistem alami dan menghindari pertanaman tunggal atau monokultur. 

Penaburan tersebut dilakukan oleh General Manager (GM) Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap, Joko Pranoto di Dusun Bondan, Desa Ujung Alang, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Lokasi ini merupakan desa binaan Pertamina RU IV yang berada di kawasan Segara Anakan, Laguna raksasa yang terletak di Pantai Selatan Pulau Jawa, perbatasan antara Jawa Tengah dengan Jawa Barat.

Tambak Polikultur Biofilter ini merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina RU IV Cilacap di mana siklus kehidupan satwa di tambak dipadukan dengan tanaman mangrove yang berperan sebagai pakan alami bagi Udang dan Bandeng dikombinasikan dengan kehadiran Kerang Totok yang berfungsi guna menyerap residu dari proses yang ada di tambak. 

Menurut Joko, pemberian benih Udang dan Bandeng di Dusun Bondan ini merupakan kelanjutan program CSR yang selama ini telah dijalankan Pertamina RU IV di lokasi tersebut. "Ini juga merupakan bukti komitmen kami untuk terus hadir di lingkungan sekitar kilang guna membantu penguatan ekonomi masyarakat," ujarnya dikutip dair keterangan tertulis, Senin (27/7/2020).

Secara umum Dusun Bondan memang tergolong wilayah yang masyarakatnya masih kurang mampu. Sekitar 78 Kepala keluarga yang terdiri dari 312 jiwa hidup di dusun ini dengan bermata pencaharian nelayan dan petambak. Semenjak Pertamina RU IV Cilacap membuat program E-mas Bayu dan E-mbak Mina tahun lalu, dusun ini sudah teraliri listrik sehingga mendapat Juara 1 Lomba Desa Mandiri Energi se-Jawa Tengah di Tahun 2019.

 

Energi Mandiri

Sebanyak 60 ribu benih Udang Windu dan 20 ribu benih Ikan Bandeng ini ditaburkan di lokasi tambak khusus yang menggunakan teknologi polikultur biofilter. (Foto Pertamina)
Sebanyak 60 ribu benih Udang Windu dan 20 ribu benih Ikan Bandeng ini ditaburkan di lokasi tambak khusus yang menggunakan teknologi polikultur biofilter. (Foto Pertamina)

Program E-Mas Bayu adalah Energi Mandiri Tenaga Surya dan Angin sementara E-mbak Mina adalah Energi Mandiri Tambak Ikan yang lewat program keduanya Pertamina membangun Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid (PLTH) berkapasitas 12.000 Watt Peak (WP). Lewat salah satunya program ini, Pertamina RU IV untuk pertama kalinya menyabet penghargaan Proper Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.

Program Tambak Polikultur Biofilter ini pun merupakan inovasi dari pemanfaatan PLTH yang ada di Dusun Bondan. Dengan mengalirkan listrik untuk airator tambak ini, masih menurut Joko, diharapkan mampu memperkaya oksigen yang ada di dalam tambak, sehingga mampu meningkatkan hasil produktifitas tambak. Apalagi Dusun Bondan memiliki tambak yang cukup luas tetapi masih dikelola secara konvensional.

"Kita berharap dengan tambahan berbagai program dan inovasi ini, Pertamina RU IV bisa mempertahankan Proper Emas," tutup Joko.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya