BPS Sebut Deflasi Juni 2020 Tidak Wajar

BPS mencatat selama Juli 2020 terjadi deflasi sebesar 0,10 persen

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Agu 2020, 13:50 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2020, 13:50 WIB
Inflasi
Pembeli membeli sayuran di pasar, Jakarta, Jumat (6/10). Dari data BPS inflasi pada September 2017 sebesar 0,13 persen. Angka tersebut mengalami kenaikan signifikan karena sebelumnya di Agustus 2017 deflasi 0,07 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama Juli 2020 terjadi deflasi sebesar 0,10 persen. Dengan angka ini, maka tingkat inflasi tahun kalender dari Januari ke Juli 2020 tercatat sebesar 0,98 persen dan inflasi tahun ke tahun 1,54 persen.

Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, deflasi terjadi dibulan kedua pasca lebaran Idul Fitri umumnya tidak wajar. Mengingat pada tahun lalu saja, deflasi terjadi di bulan ke tiga setelah Lebaran.

"Apakah wajar di bulan kedua sesudah ramadan dan lebaran malah deflasi. Coba kita lihat 2019, dua bulan sesudah ramadan lebaran tejradi deflasi, tidak. dia terjadinya bulan ketiga," kata dia di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (3/82020).

Dia mengatakan, ketidakwajaran ini terjadi lantaran kondisi pandemi Covid-19. Sehingga pergerakan inflasi tahun ini pun turut terpengaruh.

"Seperti saya sampaikan pergekan inflasi tahun ini beda jauh dengan tahun sebelumnya karena covid," imbuh dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Lebaran jadi Puncak

Jakarta Alami Deflasi 0,04 Persen di Bulan September
Aktivitas pedagang pasar di Jakarta, Senin (28/10/2019). Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta mencatat sebagian harga komoditi di Jakarta mengalami penurunan yang menyebabkan deflasi sebesar 0,04 persen selama September 2019. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pria yang akrab disapa Kecuk ini menambahkan, tahun sebelumnya ketika dalam keadaan normal Ramadan dan Lebaran jadi puncak tingginya inflasi. Karena permintaan meningkan dan uang beredar banyak. Akan tetapi kondisi ini berbanding terbalik.

"Namun itu tidak terjadi tahun ini , ya memang tidak tidak wajar krena situasinya memang tidak normal," katanya.

Dwi Aditya Putra

Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya