Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyambangi PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) dan Indosiar Grup di SCTV Tower. Dalam pertemuan tersebut dihadiri jajaran tinggi Kementrian Perdagangan, yang dipimpin langsung Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto dan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga.
Dalam pertemuan tersebut, Kemendag berharap peran media dan grup besar seperti Emtek dan Indosiar menyampaikan berita positif kepada publik selama wabah pandemi Covid-19.
Baca Juga
"Ini sejalan dengan kondisi Indonesia yang masih surplus sebesar USD 5,5 miliar selama Juni 2020," kata Mendag Agus di SCTV Tower, Rabu (12/8/2020).
Advertisement
Agus menyampaikan, kondisi ini harus tetap dijaga dan diperjuangkan melalui segala daya dan upaya. Dia memaparkan tiga strategi utama dalam fokus perdagangan saat ini, yaitu produk yang positif selama pandemi, produk baru muncul akibat pandemi, dan produk yang pulih pasca pandemi.
"Semua ini diharapkan bisa mendorong ekonomi Indonesia melalui perdagangan," ujar Agus.
Pemerintah diharapkannya juga mampu menjaga stabilitas harga pangan. Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan membuka keran impor dan operasi pasar bersama dengan Satgas Pangan.
"Kondisi Covid-19 tentunya merupakan salah satu tantangan utama dalam mendorong ekonomi dan perdagangan. Kementrian tetap mengimbau agar masyarakat tetap berusaha dan berdagang dengan mematuhi protokol kesehatan," imbuhnya.
Selain itu, Kementrian Perdagangan juga mendorong pelaku usaha untuk menggunakan teknologi. Termasuk memakai platform e-commerce dalam melakukan usaha selama masa pandemi.
"Banyak hal yang bisa dilakukan oleh masyarakat dalam saling mendukung dalam masa pandemi ini, salah satunya dengan membeli produk dalam negeri dan bangga buatan Indonesia. Harapannya dengan meningkatnya konsumsi dalam negeri maka ekonomi bisa cepat pulih," pungkas Mendag.
** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Mau Buka Usaha Tapi Modal Terbatas? Simak Resep dari Mendag
Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengatakan, membuka usaha baru tidak melulu berpatok pada modal yang besar. Namun juga diperlukan kreatifitas dari pelaku usaha itu sendiri.
"Membuka usaha tidak selalu membutuhkan modal yang besar. Yang penting kita mampu mengemasnya menjadi produk yang menarik, memberikan kualitas yang terbaik," kata Agus dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (4/8/2020).
Selain itu, para pelaku usaha juga harus memasarkan produknya tepat sasaran. Termasuk media pemasaran juga harus menjadi pertimbangan yang matang.
"Pemasaran harus dengan cara yang benar, salah satunya melalui platform digital," kata dia.
Hal ini disampaikan Agus saat meninjau beberapa ruangan di Gedung Kementerian Perdagangan. Disana dia menemukan salah satu pegawai di Kemendag ingin membuka usaha makanan. Dia pun memberikan dukungan penuh.
Namun, dia meminta dalam menjalankan usaha mengedepankan produk dalam negeri. "Bagus ini, nanti kita eksplor, kita kembangkan," kata Mendag.
Apalagi, kata dia, kementerian yang dipimpinnya tengah menggalakan produk dalam negeri. Yakni setiap Kamis seluruh pegawai menggunakan produk dalam negeri, seperti batik.
Hal ini merupakan langkah konkret dari segenap jajaran Kementerian Perdagangan dalam mendukung para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam menghasilkan produk-produk lokal.
"Ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dan sebagai tindak lanjut peluncuran gerakan nasional ‘Bangga Buatan Indonesia (BBI)’ pada 16 Juli 2020 lalu," ujar kata Mendag.
Advertisement
Dorong Pembelian Produk Dalam Negeri
Menurut Mendag Agus, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendorong pembelian produk buatan dalam negeri sekaligus mendorong UMKM agar tetap berpoduksi dan berkembang. Selain itu, juga untuk meningkatkan rasa cinta tanah air.
"Produk-produk Indonesia memiliki kualitas yang sangat bagus dan berdaya saing tinggi. Pemerintah akan terus mendorong pelaku UMKM untuk berjualan secara luring maupun daring. Penjualan secara daring merupakan inovasi yang perlu diadaptasi para pelaku UMKM agar dapat terus bertahan di tengah pandemi Covid-19," ujar Mendag Agus.