Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Maskapai Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo membantah pihaknya menutup sementara penerbangan akibat adanya pegawai yang terduga terindikasi COVID-19.
“Penerbangan kita tidak ditutup, yang ditutup hanya kantor selama tiga hari saja dan sudah (disemprot) disinfektan,” kata Juliandra kepada Antara di Jakarta, Selasa.
Pernyataan tersebut menyusul beredarnya informasi hasil sementara preliminary meeting tim penanggulangan COVID-19 QG (kode penerbangan Citilink Indonesia).
Advertisement
Dalam informasi tersebut disebutkan poin pertama bahwa pada 18 Agustus pegawai yang bekerja di lantai 1 dan 2 dapat bekerja secara normal dan tetap memenuhi protokol kesehatan.
Poin kedua, yakni untuk pegawai yang bekerja di lantai 3 sementara ditutup/WFH (kerja dari rumah) hingga 20 Agustus 2020 dan dapat kembali beraktivitas normal setelah menunjukkan hasil rapid test non-reaktif atau PCR /swab test bila perlu, dan akan ditanggung perusahaan.
Poin ketiga, masing-masing Unit DV/OG dan DX (lantai 3) segera mengisi daftar anggotanya, lalu dilaporkan ke DH untuk mendapatkan rujukan rapid test.
Poin keempat, teridentifikasi delapan pegawai yang mempunyai kontak erat dengan rekan kita yang terindikasi positif COVID dilakukan self isolated selama 14 hari, setelah itu dilakukan wajib PCR/swab test dengan hasil negatif.
Poin kelima, kami dari Team Penanggulangan COVID 19 QG membuka pintu transparasi keterbukaan dan kejujuran antara atasan dan bawahan terkait dengan kondisi kesehatan, sehingga dapat mencegah penyebaran COVID-19 di lingkungan Citilink.
Dalam kalimat penutup disebutkan, "sementara demikian yang dapat kami sampaikan untuk diteruskan ke rekan-rekan unit concern. (Detail MoM akan diinformasikan kemudian)".
** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Viral Orang Diduga Gangguan Jiwa Masuk Pesawat Citilink, Kok Bisa?
Orang yang diduga mengalami gangguan jiwa ditarik paksa oleh petugas untuk keluar dari pesawat Citilink ATR 72-600 nomor registrasi PK-GJS pada Rabu, 12 Agustus 2020. Kejadian ini terjadi di Bandara Radin Inten II, Lampung.
Video yang menggambarkan kejadian ini beredar luas di media sosial. Atas hal ini, pihak Citilink Indonesia dan PT Angkasa Pura II (Persero) angkat bicara. Kok bisa?
Maskapai Citilink memberikan klarifikasi terkait dengan peristiwad itemukannya orang tidak dikenal dalam pesawat Citilink di Bandara Radin Inten II Lampung pada 12 Agustus 2020.
“Bahwa orang yang masuk ke dalam pesawat Citilink bukan merupakan penumpang kami, melainka norang yang tidak dikenal dan tanpa sepengetahuan dan seizin pihak keamanan Bandara Radin Inten II,” kata VP Corporate Secretary & CSR Citilink Resty Kusandarina di Cengkareng, Rabu (12/8/2020).
Resty menjelaskan bahwa pada saat itu pesawat dalam keadaan terparkir dan bermalam di Bandara Raden Inten II sehingga tidak ada penumpang di dalam pesawat tersebut. Adapun oknum tersebut ditemukan dan ditangani langsung oleh pihak keamanan Bandara Radin Inten II Lampung.
Sementara itu, Executive General Manager Bandara Radin Inten II Lampung M Hendra Iriawan menambahkan bahwa pihaknya juga melakukan peningkatan pengawasan terhadap prosedur keamanan guna memperketat aspek keamanan di Bandara agar kejadian serupa tidak kembali berulang.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak Bandara Radin Inten II yang telah menangani permasalahan ini dengan cepat sehingga pesawat Citilink dapat kembali beroperasi sesuai dengan jadwal setelah dipastikan tidak ada kerusakan atau hal-hal yang menyangkut keselamatan dankeamanan penerbangan. Citilink senantiasa mengutamakan aspek keamanan dan keselamatan dalam setiap penerbangannya,” tutup Resty.
Advertisement