Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mencatat 1.141 UMKM binaan mitra baru selama pandemi covid-19. Semua itu ditargetkan akan diberikan bantuan modal usaha total sebesar Rp 580 miliar.
“Jadi sampai dengan bulan Agustus kemarin itu kita sudah mencatatkan sebesar 1.141 mitra binaan baru. Kita harapkan ke depan mitra binaan yang kita bisa masukkan sebagai mitra binaan Pertamina ini terus bertambah khususnya di masa pandemi ini,” kata Sekretaris PT Pertamina (Persero) Tajudin Noor, dalam acara Virtual Press Conference SMEXPO, Selasa (8/9/2020).
Baca Juga
Ia menyebutkan terkait bisnis Pertamina dengan UMKM sudah melakukan kerjasama dengan beberapa instansi Pemerintahan. Misalnya dengan Kementerian Dalam Negeri untuk memberdayakan Badan Usaha Milik Desa, dengan mengarahkan menjadi pengusaha minyak penyaluran BBM untuk Pertamina mini.
Advertisement
Selain itu, Pertamina juga mengajak masyarakat Indonesia untuk beralih mengkonsumsi elpiji bersubsidi ke elpiji nonsubsidi. Sehingga Pertamina sudah banyak melakukan penyaluran dengan mitra-mitra UMKM di Indonesia untuk bisa menyalurkan elpiji nonsubsidi.
“Secara total penyaluran di tahun ini kita harapkan kita targetkan itu ada Rp 580 miliar untuk bisa kita salurkan di tahun ini. Dan saya pikir ini menjadi penting juga bagi teman-teman di masa pandemi ini banyak UMKM-UMKM kita yang agak kesulitan untuk bisa tetap bertahan,” ujarnya.
Dengan bantuan ini diharapkan bisa memberikan nafas baru untuk UMKM tetap hidup dan bisa terus beroperasi. Serta diharapkan suntikan modal ini bisa memperpanjang nafas mereka sekaligus bisa melewati masa pandemi ini.
Tidak hanya dari sisi permodalan yang Pertamina berikan, melainkan juga melatih mereka untuk bisa beradaptasi dengan dunia terkini dengan yang normal untuk itu salah satunya dengan pameran virtual terbesar untuk UMKM. Agar mereka bisa menampilkan, memperluas, menjual belikan produk UMKM di platform digital.
“Kita menyediakan ini untuk bisa (UMKM) go global,” pungkasnya.
Ini Produk UMKM yang Laku Keras Selama Pandemi Corona
Sekretaris Perusahaan Pertamina Tajudin Noor mengatakan, beberapa produk Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM) mengalami penjualan yang cukup tinggi selama pandemi Virus Corona. Beberapa di antaranya adalah masker, jamu dan produk herbal.
"Produk yang tinggi permintaannya di masa pandemi ini masih terkait dengan Covid-19 itu sendiri. Jadi untuk UMKM-UMKM kita ini banyak permintaan terkait pembuatan masker," ujar Tajudin melalui konferensi pers online, Jakarta, Selasa (8/9)
"Ini salah satu produk utama. Kemudian ada produk herbal. Ada semacam jamu, penguat imunitas tubuh. Ini banyak sekali permintaan, ini menjadi penting bagi masyrakat dalam menghadapi pandemi ini. Ada produk handsanitizer dari herbal. Banyak permintaan dari masyarakat, terakhir vitamin," sambungnya.
Tajudin mengatakan, Pertamina sebagai salah satu BUMN yang memiliki banyak mitra binaan berupaya memberi edukasi dan pembinaan agar UMKM mampu memasarkan produk dengan baik. Sehingga UMKM bisa menjangkau pasar yang lebih besar.
"Pertamina memfasilitasi UMKM-UMKM sebagai produser untuk bisa mendukung kita dalam hal bantuan-bantuan kepada masyarakat dalam pembuatan masker. UMKM tidak saja meladeni Pertamina sebagai mitra kita, tapi juga meladeni umum," jelasnya.
Meskipun permintaan dalam negeri cukup besar, produk UMKM nampaknya belum mencapai pasar ekspor. Untuk itu, Pertamina mengadakan Smexpo 2020 yang membuka peluang bagi UMKM untuk memasarkan produknya lebih luas sebab pengunjung acara tersebut tidak hanya dari dalam negeri.
"Ekspor, belum ada dari monitoring kami. Mudah-mudahan kami salah. Kita harapkan di Smexpo ini, itu menjadi salah satu market place. Smexpo teasernya tidak hanya berbahasa Indonesia, kita harapkan ini menjadi salah satu pintu, UMKM berinteraksi dengan dunia luar. Diharapkan produk kita menjadi menarik di mata internasional," tandasnya.
Advertisement