PT INTI Dikabarkan Tunggak Gaji Karyawan Selama 7 Bulan, Ini Kata Kementerian BUMN

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga angkat bicara soal PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau PT Inti yang dikabarkan belum membayar gaji karyawannya hampir 7 bulan.

oleh Tira Santia diperbarui 08 Sep 2020, 20:22 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2020, 20:20 WIB
Gedung Kementerian BUMN
Gedung Kementerian BUMN (dok: Humas KBUMN)

Liputan6.com, Jakarta Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga angkat bicara soal PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau PT INTI yang dikabarkan belum membayar gaji karyawannya hampir 7 bulan. Menurut dia, tidak semua gaji karyawan tidak dibayar berturut-turut.

“Yang perlu diketahui bahwa tidaklah semua gaji karyawan itu selama 7 bulan tidak dibayar, ada yang dibayar mungkin sedikit artinya tidak full setiap bulannya,” kata Arya, Selasa (8/9/2020).

Ia menjelaskan pihaknya sejauh ini sudah menyusun dan menyiapkan langkah-langkah cepat penyelesaian masalah PT INTI, sebelum isu ini mencuat ke publik.

“Jadi sebelum ada ribut-ribut sudah kita selesaikan sebenarnya,” katanya.

Berikut solusi yang dilakukan BUMN, pertama mereka memiliki proyek di Telkom, namun sebenarnya belum mencapai target.

“Tapi kita minta supaya Telkom merilisnya lebih dulu supaya kawan kawan INTI terbantu secara finansial,” ujarnya.

Langkah kedua, ia menyebut PT INTI ini punya simpanan cash di dua bank BUMN, sehingga uang cash ini tidak bisa diambil karena mereka ada tagihan tertentu yang memaksa bank untuk menahan uang cash tersebut.

“Untuk itu kami sudah minta juga kedua bank nasional ini BUMN ini untuk merilis juga, untuk memberikan simpanan tersebut supaya bisa membayar. Dan kami lihat dari uang yang mereka miliki ini bisa membayar uang karyawan,” jelasnya.

Tahap selanjutnya, BUMN sudah meminta juga agar Telkom bisa memberikan proyek-proyek untuk PT INTI, karena mereka merupakan satu supply chain yang bisa membantu.

“Kita harapkan dengan proyek yang diberikan Telkom akan membuat PT INTI mendapatkan dana segar ke depannya. Begitu kira-kira sambil nanti kita lihat juga proyek yang lain yang bisa proyeksi lain yang bisa dikembangkan PT INTI,” pungkasnya.   

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

PT INTI dan Pos Indonesia Kolaborasi Tingkatkan Layanan Pengiriman Paket

PT INTI (Persero) menjalin kerja sama dengan PT Pos Indonesia (Persero)
PT INTI (Persero) menjalin kerja sama strategis dengan PT Pos Indonesia (Persero) terkait sinergi layanan pengiriman surat, paket pos, dan jasa integrasi logistik (dok: INTI)

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) alias INTI makin agresif menggandeng perusahaan pelat merah untuk berkolaborasi.

Kali ini, PT INTI (Persero) menjalin kerja sama strategis dengan PT Pos Indonesia (Persero) terkait sinergi layanan pengiriman surat, paket pos, dan jasa integrasi logistik.

Hal ini ditandai dengan dilakukannya penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MOU) tentang pemanfaatan potensi masing-masing pihak.

“Tujuan besarnya untuk memperkuat kerja sama kedua belah pihak, mengoptimalkan potensi masing-masing perusahaan, sekaligus memacu pertumbuhan bisnis yang saling menguntungkan,” ungkap Direktur Utama PT INTI (Persero) Otong Iip, Senin (27/7/2020).

Penandatanganan kerja sama tersebut telah dilakukan di Kantor Pusat PT Pos Indonesia (Persero), Bandung, pada Jumat, 24 Juli 2020, serta ditandatangani oleh Direktur Utama PT INTI (Persero) Otong Iip dan Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Gilarsi W. Setijono.

PT INTI Siapkan 5 Skenario Bisnis The New Normal

BP Jamsostek Targetkan 23,5 Juta Tenaga Kerja Baru Masuk Daftar Kepesertaan
Pekerja berjalan kaki saat jam pulang di kawasan Sudirman, Jakarta, Jumat (7/2/2020). BPJS Ketenagakerjaan yang kini bernama BP Jamsostek menargetkan sekitar 23,5 juta tenaga kerja baru masuk dalam daftar kepesertaan pada 2020. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau INTI telah menyiapkan lima skenario bisnis The New Normal, dibalik meningkatnya jumlah proyek berstatus positif yang memaksa INTI untuk bekerja cepat dengan tetap menerapkan sejumlah protokol, prosedur kerja, dan skenario yang ketat agar tidak ada pihak yang terdampak pandemi Covid-19.

Diketahui INTI pun telah menerapkan protokol Implementasi The New Normal di seluruh unit kerja serta anak perusahaan dan afiliasi sejak 23 Maret 2020.

Penyusunan protokol itu sesuai dengan arahan Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor : S-336/MBU/05/2020 tentang Antisipasi Skenario The New Normal BUMN

Serta mengadopsi Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19) di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri Dalam Rangka Mendukung Keberlangsungan Usaha Pada Situasi Pandemi.

“INTI memiliki dua fokus utama dalam implementasi The New Normal. Objektif pertama yaitu aspek people yang mengharuskan adanya pengamanan terhadap orang, meliputi karyawan, pelanggan, mitra usaha, vendor, dan pemangku kepentingan lainnya,” kata Direktur Bisnis INTI Teguh Adi Suryandono yang juga bertindak sebagai Ketua Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Penyebaran Virus Corona (Covid-19),dalam keterangannya, Jumat (29/5/2020).

Lanjut Teguh, objektif PT INTI yang kedua yakni business continuity yang mewajibkan pengamanan terhadap keberlanjutan bisnis perusahaan. Poin ini dijalankan dengan menggenjot peluang bisnis baru yang relevan terhadap perubahan pola kegiatan industri menuju The New Normal.

Menurut Teguh, dua fokus utama implementasi The New Normal tersebut siap dijalankan melalui lima fase skenario.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya