Liputan6.com, Jakarta - PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau INTI telah menyiapkan lima skenario bisnis The New Normal, dibalik meningkatnya jumlah proyek berstatus positif yang memaksa INTI untuk bekerja cepat dengan tetap menerapkan sejumlah protokol, prosedur kerja, dan skenario yang ketat agar tidak ada pihak yang terdampak pandemi Covid-19.
Diketahui INTI pun telah menerapkan protokol Implementasi The New Normal di seluruh unit kerja serta anak perusahaan dan afiliasi sejak 23 Maret 2020.
Penyusunan protokol itu sesuai dengan arahan Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor : S-336/MBU/05/2020 tentang Antisipasi Skenario The New Normal BUMN
Advertisement
Serta mengadopsi Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19) di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri Dalam Rangka Mendukung Keberlangsungan Usaha Pada Situasi Pandemi.
“INTI memiliki dua fokus utama dalam implementasi The New Normal. Objektif pertama yaitu aspek people yang mengharuskan adanya pengamanan terhadap orang, meliputi karyawan, pelanggan, mitra usaha, vendor, dan pemangku kepentingan lainnya,” kata Direktur Bisnis INTI Teguh Adi Suryandono yang juga bertindak sebagai Ketua Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Penyebaran Virus Corona (Covid-19),dalam keterangannya, Jumat (29/5/2020).
Lanjut Teguh, objektif PT INTI yang kedua yakni business continuity yang mewajibkan pengamanan terhadap keberlanjutan bisnis perusahaan. Poin ini dijalankan dengan menggenjot peluang bisnis baru yang relevan terhadap perubahan pola kegiatan industri menuju The New Normal.
Menurut Teguh, dua fokus utama implementasi The New Normal tersebut siap dijalankan melalui lima fase skenario.
Perlindungan Karyawan
Penjelasan lima skenario dilanjutkan oleh Direktur Keuangan INTI Tri Hartono Rianto yang juga bertindak sebagai Wakil Ketua Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Penyebaran Virus Corona (Covid-19).
“Fase pertama meliputi penyusunan dan rilis protokol perlindungan karyawan, pelanggan, mitra usaha, vendor, dan pemangku kepentingan lainnya, serta prosedur kerja di tiap unit bisnis sesuai protokol Covid-19, yang dilanjut dengan tahapan evaluasi kesiapan protokol The New Normal,” jelas Tri.
Tri mengatakan Fase I yang telah dijalankan ini berlanjut ke Fase II yaitu implementasi skenario The New Normal untuk proses bisnis yang kritikal terhadap kelangsungan usaha, yaitu pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan perangkat telekomunikasi (repair), produksi, dan proyek.
“Pada fase ini juga dijalankan tahapan evaluasi penerapan prioritas skenario The New Normal sebelum beranjak ke skenario berikutnya,” ujar Tri.
Advertisement
Proses Bisnis
Selanjutnya pada Fase III, IV, dan V, INTI akan menerapkan secara penuh skenario The New Normal di seluruh proses bisnis Perusahaan, yang diakhiri dengan evaluasi penerapan skenario tersebut.
“Perusahaan telah menjalani serangkaian assessment dari Kementerian BUMN. Hasilnya, INTI 100 persen ready facing the new normal,” pungkas Tri.