Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengembangkan bisnis untuk memperluas dan memperkuat pelayanan energi kepada masyarakat dengan 4 program utama. Yakni program Layanan Pesan Antar atau Pertamina Delivery Service - PDS dan Pertamina Lubricant Home Service - PLHS, Program Pertamina Shop (Pertashop), Program BBM Satu Harga, dan Program Digitalisasi SPBU.
Dari keempat program tersebut, terdapat dua program penugasan untuk menjangkau masyarakat hingga pedesaan dan wilayah 3T, dan dua program lainnya untuk memperkuat dan memudahkan pelayanan kepada pelanggan.
Baca Juga
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman membeberkan, di era pandemi Covid 19 ini Pertamina memperkuat layanan pesan antar (PDS). Dimana program tersebut kini telah melayani penjualan BBM dari 234 SPBU, Bright Gas di 576 Agen LPG dan telah menjangkau 5930 kecamatan.
Advertisement
"Program PDS dimulai sejak Agustus 2019, namun layanan meningkat tajam sejak kebijakan pembatasan sosial berskala besar di berbagai wilayah. Kami ingin selalu memberikan layanan terbaik dengan mengantarkan kebutuhan BBM dan Bright Gas langsung ke rumah pelanggan serta layanan antar khusus Pelumas yang bekerjasama dengan bengkel," ungkap Fajriyah dalam keterangannya, Jumat (30/10/2020).
Fajriyah menuturkan untuk mendekatkan akses layanan produk kepada pelanggan, Pertamina juga terus mengembangkan jumlah outlet BBM, LPG dan Pelumas melalui Program Pertashop. Hingga Minggu ke-3 Oktober 2020, jumlah Pertashop yang statusnya siap dan sudah beroperasi terus bertambah mencapai 786 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Selain Pertashop, Pertamina juga tetap melanjutkan program BBM Satu Harga sebagai upaya memperluas jangkauan distribusi BBM hingga wilayah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal). Untuk diketahui, Pertamina menargetkan pembangunan BBM Satu Harga di 500 titik hingga 2024 mendatang.
Saksikan video pilihan berikut ini:
BBM 1 Harga
Fajriyah menjabarkan, sepanjang tahun 2020 Pertamina telah mengoperasikan pembangunan BBM Satu Harga di 21 titik. Ke-21 titik tersebut tersebar di Sulawesi Tengah (2 titik), Sulawesi Selatan (2 titik), Kalimantan Barat (1 titik), Maluku & Maluku Utara (3 titik), Kalimantan Selatan (2 titik), Sumatera Utara (1 titik), Sumatera Selatan (3 titik), Lampung (3 titik) NTB (1 titik) dan Papua (3 titik). Saat ini 62 titik sedang dalam proses pembangunan.
Kemudian, dalam rangka menjalankan peran dalam menyalurkan BBM jenis subsidi dan penugasan, Pertamina juga mengupayakan program digitalisasi SPBU terus berlanjut. Saat ini, 100 persen atau 5518 SPBU telah memasuki proses integrasi.
“Namun yang datanya telah masuk dalam sistem dashboard SPBU sudah mencapai 5179 SPBU atau sebesar 95 persen dan sudah mulai bisa dimonitor. Kami optimis di akhir tahun ini seluruh SPBU sudah terdigitalisasi,” tandas Fajriyah.
Advertisement