Liputan6.com, Jakarta Banyak orang yang tergiur dengan promo ketika memasuki tanggal yang cantik di setiap bulan untuk belanja kebutuhan pribadi. Belanja online pun kian memudahkan hal ini.
Dengan berbelanja online, konsumen dapat lebih praktis mendapatkan kebutuhan, terutama saat kondisi pandemi Covid-19. Di mana lebih hemat waktu karena tidak perlu datang ke suatu tempat perbelanjaan namun bisa melalui gawai di manapun dan kapanpun itu.
Baca Juga
Tentunya ketika hendak berbelanja online, Anda harus mengetahui dan menanggung risiko yang ada mengenai keamanan siber data ketika memasuki alamat email ke sebuah aplikasi berbelanja online tersebut.
Advertisement
Namun tenang saja, karena risiko tersebut dapat dihindari jika Anda mengetahui dengan betul langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menanggulanginya.
Mengutip dari CNBC, Jumat (27/11/2020) berikut adalah langkah-langkah untuk memastikan Anda melindungi data dari maraknya penipuan belanja online yang ada:
1. Lindungi sandiÂ
Dalam perilaku konsumen belanja online, risiko yang paling umum terjadi adalah mengenai sandi. Mungkin Anda adalah tipe orang yang sulit untuk mengingat sandi sehingga cara yang dapat digunakan adalah menggunakan pengelola kata sandi gratis untuk memastikan bahwa semua kata sandi Anda unik dan aman.
Â
Â
Langkah selanjutnya
2. Cerdaslah dalam menentukan tempat berbelanja
Jika Anda hendak berbelanja online di pengecer terkenal dan terpercaya maka kecil kemungkinan membahayakan data pribadi.
Namun sebaliknya, jika Anda berurusan dengan pedagang yang tidak dikenal maka sebaiknya periksa perusahaan tersebut menggunakan situs web yang ada.
Untuk mengurangi riisko informasi dicuri, pastikan situs yang Anda buka dienkripsi. Situs web terenkripsi dapat muncul dengan ikon gembok di jendela Url.
Bersikaplah skeptis ketika penjual meminat pembayaran dilakukan dengan format non formal. Pastikan juga Anda membaca syarat dan ketentuan yang ada.
3. Gunakan kartu kredit bukan kartu debit
Ketika orang melakukan penipuan dengan salah satu kartu Anda, maka akan lebih terlindungi dari penipuan ketika menggunaakn kartu kredit.
Untuk kartu kredit sendiri kemungkinan besar perusahaan tersebut akan menghapus tagihan yang dilakukan oleh penipu tersebut.
4. Pertimbangkan untuk membekukan akun
Jika banyak pelanggaran data membuat Anda khawatir tentang melindungi identitas pribadi, maka dapat lakukan poin nomor 4 ini. Jika pembekuan secara penuh terdengar ekstrem, maka pantau secara rutin laporan akun Anda untuk aktivitas yang berpotensi merusak kredit.
5. Waspadai penipuan phishing
Di mana korban menerima email palsu yang menautkan ke situs yang akan menanyakan informasi pribadi Anda. Jika Anda ragu untuk melakukannya, maka dapat menghuungi nomor perusahaan tersebut untuk mengetahui kebenarannya.
Â
Reporter: Tasya Stevany
Advertisement