Liputan6.com, Jakarta - Saham di Asia-Pasifik diperdagangkan lebih tinggi pada Rabu pagi karena investor bereaksi terhadap rilis risalah dari pertemuan kebijakan moneter Bank of Japan.
Dikutip dari CNBC, Rabu (23/12/2020), di Jepang, Nikkei 225 naik 0,36 persen sedangkan indeks Topix naik 0,1 persen. Kospi Korea Selatan naik 0,59 persen.
Baca Juga
Dalam risalah rapat kebijakan moneter Bank of Japan bulan Oktober yang dirilis Rabu, seorang anggota menyatakan kekhawatiran bahwa deflasi mungkin akan terjadi jika Covid-19 menyebar lagi dan menekan aktivitas ekonomi, jadi ini mungkin memerlukan perhatian dalam memandu kebijakan moneter.
Advertisement
Saham di Australia naik tipis, dengan S & P / ASX 200 naik 0,85 persen.
Indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,21 persen lebih tinggi.
Ketegangan Covid baru di Inggris telah membebani sentimen investor secara global dalam beberapa hari terakhir. Itu terjadi pada saat vaksin mulai diluncurkan dan negara-negara ekonomi besar di seluruh dunia telah melihat kebangkitan infeksi virus corona setiap hari.
Semalam di Wall Street, indeks saham S&P 500 mengalami kerugian sesi ketiga berturut-turut karena turun 0,2 persen menjadi 3.687,26. Dow Jones Industrial Average tergelincir 200,94 poin menjadi ditutup pada 30.015,51. Nasdaq Composite mengungguli karena naik 0,5 persen menjadi ditutup pada 12.807,92, rekor baru.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Mata Uang
Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, terakhir di 90,654 menyusul pemulihan sebelumnya dari level di bawah 90,4.
Yen Jepang diperdagangkan pada 103,52 per dolar, masih lebih kuat dari level di atas 104 yang terlihat pekan lalu. Dolar Australia berpindah tangan pada USD 0,755, dalam minggu perdagangan yang telah terlihat di level sekitar USD 0,76 hingga di bawah USD 0,75.
Advertisement