Serapan Tenaga Kerja 13 Program Padat Karya Tunai 2020 Capai 100 Persen

Tujuan utama program Padat Karya Tunai adalah untuk mempertahankan daya beli masyarakat di pedesaan atau mendistribusikan uang pembangunan ke desa-desa.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 25 Des 2020, 20:00 WIB
Diterbitkan 25 Des 2020, 20:00 WIB
Ditjen SDA Percepat Program Padat Karya di Daerah Irigasi Rentang
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengerahkan semua unit organisasi untuk mempercepat program Padat Karya dan Padat Karya Tunai di berbagai sektor pembangunan infrastruktur.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) telah menggulirkan 16 program Padat Karya Tunai (cash for work) pada tahun anggaran 2020 dengan target menyerap 638.990 tenaga kerja. Program ini dijalankan guna memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang terdampak pandemi Covid-19.

Adapun pekerjaan padat karya tunai utamanya meliputi pembangunan infrastruktur kerakyatan yang mendukung produktivitas masyarakat perdesaan. Seperti peningkatan irigasi kecil, perbaikan jalan lingkungan, rumah subsidi, penanganan kawasan kumuh, serta peningkatan kualitas air minum dan sanitasi.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan, program padat karya Kementerian PUPR dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat setempat sebagai pelaku pembangunan, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi.

Tujuan utama program Padat Karya Tunai adalah untuk mempertahankan daya beli masyarakat di pedesaan atau mendistribusikan uang pembangunan ke desa-desa.

"Selain untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa/ pelosok," kata Menteri Basuki, Jumat (25/12/2020).

Secara keseluruhan, progres penyerapan tenaga kerja 16 program padat karya hingga 21 Desember 2020 telah mencapai 98,86 persen atau sebanyak 631.723 orang. Dimana sebanyak 13 program diantaranya telah mencapai 100 persen.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rincian

Pekerjaan revitalisasi saluran drainase jalan nasional sepanjang 5.000 Km yang termasuk dalam cakupan program Padat Karya Tunai (PKT). (Dok Kementerian PUPR)
Pekerjaan revitalisasi saluran drainase jalan nasional sepanjang 5.000 Km yang termasuk dalam cakupan program Padat Karya Tunai (PKT). (Dok Kementerian PUPR)

Program Padat Karya Tunai yang telah menyerap 100 persen terdiri dari Bidang Sumber Daya Air (SDA) yakni Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) menyerap 200 ribu tenaga kerja tersebar di 10 ribu lokasi, pekerjaan Operasi dan Pemeliharaan (OP) Air Tanah dan Air Baku sebanyak 2.449 orang, OP Irigasi dan Rawa sebanyak 17.090 orang, OP Sungai dan Pantai sebanyak 13.131 orang, dan Tugas Pembantu OP Irigasi dan Rawa sebanyak 13.247 orang.

Selanjutnya di bidang infrastruktur jalan dan jembatan melalui pekerjaan revitalisasi drainase di 34 provinsi telah menyerap 42.215 pekerja. Pada program ini dilaksanakan beberapa pekerjaan diantaranya pembersihan saluran, jembatan, patok dan rambu serta pengecatan sederhana median, jembatan, dan pengendalian rumput pada bahu jalan rumija.

Serapan 100 persen juga telah dicapai seluruh program Padat Karya Tunai yang rutin dilaksanakan Direktorat Jenderal Cipta Karya. Seperti Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) sebanyak 15 ribu orang, penataan Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) sebanyak 12.979 orang, Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) sebanyak 2.100 orang, Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) sebanyak 48.060 orang, dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) sebanyak 15.705 orang.

Kemudian di bidang perumahan melalui program peningkatan kualitas rumah swadaya dan pembangunan baru rumah swadaya mencapai target 100 persen sebanyak 225.919 tenaga kerja. Padat Karya Tunai di bidang perumahan dilaksanakan melalui Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang menangani lebih dari 228 ribu unit rumah tidak layak huni.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya