Dampak Pandemi Covid-19, Realisasi Program Satu Juta Rumah Masih di Bawah Target

Capaian Program Satu Juta Rumah 2020 per tanggal 14 Desember sebesar 856.758 unit.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Des 2020, 11:16 WIB
Diterbitkan 28 Des 2020, 11:15 WIB
BTN Salurkan Lebih dari 735 Ribu Rumah Bersubsidi
Pemilik rumah membuat rangka penguat dapur rumah di Perumahan Griya Samaji,Cieseng, Bogor, Rabu (19/02/2020). BTN pada 2019 telah merealisasikan 735.000 rumah dalam Program pemerintah satu juta rumah dengan kredit kepemilikan rumah bersubsidi sekitar Rp 111 trilyun. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin memastikan bahwa realisasi program Satu Juta Rumah untuk tahun anggaran 2020 tidak akan mencapai target yang ditetapkan. Pandemi Covid-19 menjadi penyebab utama target Satu Juta Rumah tak tercapai.

"Capaian Program Satu Juta Rumah 2020 per tanggal 14 Desember sebesar 856.758 unit, angka tersebut kurang lebih 77 persen disalurkan untuk MBR," kata dia dalam acara Mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional Melalui Sektor Perumahan, Senin (28/12/2020).

Ma'ruf menjelaskan, tak hanya program Satu Juta Rumah saja yang terdampak tetapi seluruh sektor properti termasuk juga dengan konstruksi. Pertumbuhan sektor Real Estate pada kuartal III tahun 2020 jauh di bawah pertumbuhan 2019 yang mencapai 5,49 persen.

Sementara pertumbuhan Kredit Kepemilikan Rumah dan Apartemen (KPR dan KPA) juga turun tajam dari 7,99 persen di 2019 menjadi hanya 2,05 persen pada kuartal III 2020.

"Pada 2021, pemerintah berharap ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5 persen. Salah satu sektor strategis yang diharapkan mampu mendukung target tersebut adalah sektor perumahan, yang mendapatkan perhatian dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional," paparnya.

Untuk diketahui, Program Satu Juta Rumah, sejak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2015 atau lima tahun yang lalu. Per 14 Desember 2020 telah terealisasi sebanyak 5,6 juta unit. 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Realisasi Program Sejuta Rumah Capai 856.758 Unit

BTN Salurkan Lebih dari 735 Ribu Rumah Bersubsidi
Suasana Perumahan Griya Samaji, Cieseng, Bogor, Rabu (19/2/2020). Bank Tabungan Negara (BTN) pada 2019 telah merealisasikan 735.000 rumah dalam Program pemerintah satu juta rumah dengan kredit kepemilikan rumah bersubsidi sekitar Rp 111 trilyun. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaporkan update penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) melalui program Sejuta Rumah.

Hingga pertengahan Desember 2020, realisasi capaian pembangunan program Sejuta Rumah telah mencapai 856.758 unit di seluruh Indonesia.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan, program Sejuta Rumah terus dilaksanakan agar setiap warga negara Indonesia dapat memiliki dan tinggal di rumah yang layak huni. Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini rumah menjadi salah satu hal penting bagi masyarakat agar bisa terhindar dari penularan virus

"Program Sejuta Rumah akan tetap dilanjutkan karena rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat yang harus dipenuhi," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Sabtu (19/12/2020).

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid mengatakan, capaian program Sejuta Rumah status per 14 Desember 2020 telah mencapai angka 856.758 unit rumah.

Khalawi menambahkan, capaian program Sejuta Rumah sebanyak 856.758 unit tersebut terbagi menjadi dua, yakni pembangunan perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 661.715 unit dan rumah untuk non-MBR sebanyak 195.043 unit.

Pada kegiatan pembangunan tersebut, presentase rumah untuk MBR adalah sebanyak 77 persen dari total capaian sedangkan sisanya sebanyak 23 persen adalah rumah untuk non-MBR.

Menurut Khalawi, untuk capaian rumah non-MBR berasal dari hasil pembangunan rumah khusus sebanyak 630 unit, rumah swadaya 187.379 unit, dan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebanyak 3.541 unit.

Selain PUPR

BTN Salurkan Lebih dari 735 Ribu Rumah Bersubsidi
Suasana Perumahan Griya Samaji, Cieseng, Bogor, Rabu (19/2/2020). Bank Tabungan Negara (BTN) pada 2019 telah merealisasikan 735.000 rumah dalam Program pemerintah satu juta rumah dengan kredit kepemilikan rumah bersubsidi sekitar Rp 111 trilyun. (merdeka.com/Arie Basuki)

Selain itu, pembangunan perumahan juga dilaksanakan oleh kementerian/ lembaga terkait sebanyak 51.136 unit. Pemerintah daerah juga ikut berkontribusi dalam pembangunan rumah untuk masyarakat dan tercatat sebanyak 33.952 unit rumah telah dibangun.

"Kami mencatat hasil pembangunan perumahan yang dilaksanakan pengembang telah mencapai angka 376.520 unit. Angka tersebut terbagi menjadi dua yakni hasil pembangunan perumahan dengan program pembiayaan perumahan sebanyak 85.339 unit dan hasil pembangunan perumahan tanpa program pembiayaan perumahan sebanyak 291.181 unit," terangnya.

Khalawi menambahkan, sektor swasta melalui kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) juga menyumbang hasil pembangunan hunian untuk masyarakat sebanyak 3.681 unit. Sedangkan hasil pembangunan perumahan yang dilaksanakan oleh masyarakat tercatat 4.903 unit.

Adapun pembangunan rumah untuk non-MBR saat ini tercatat dilaksanakan oleh pengembang perumahan sebanyak 148.522 unit, yang terdiri dari rumah tapak sebanyak 109.422 unit dan rumah susun sebanyak 39.100 unit. Sedangkan pembangunan rumah yang dilaksanakan masyarakat untuk rumah non MBR sebanyak 46.521 unit.

"Total capaian program Sejuta Rumah dari minggu lalu tepatnya tanggal 7 Desember 2020 adalah 777.708 unit sehingga ada penambahan pembangunan rumah sebanyak 79.050 unit. Kami berharap hasil capaian rumah bisa mendekati angka 950.000 unit hingga akhir tahun 2020 ini," tandasnya.

 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya