Tanri Abeng Ungkap Tak Semua BUMN Punya Reputasi yang Baik

BUMN perlu melakukan kolaborasi atau aliansi dengan perusahaan perusahaan swasta termasuk international corporation.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Jan 2021, 19:30 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2021, 19:30 WIB
20170203-Yenni Andayani Ditunjuk Jadi Plt Dirut Pertamina-Jakarta
Komisaris Utama Pertamina, Tanri Abeng memberikan keterangan pers di Jakarta, Jumat (3/2). RUPS Pertamina hari ini memutuskan mencopot Direktur Utama Dwi Soetjipto dan Wakil Direktur Utama Ahmad Bambang dari jabatannya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) punya potensi menarik investasi asing masuk ke Indonesia. Hal tersebut terjadi jika BUMN melakukan kolaborasi dan aliansi bersama perusahaan asing dan swasta yang sudah mendunia.

Mantan Menteri BUMN Tanri Abeng menjelaskan, BUMN perlu melakukan kolaborasi atau aliansi dengan perusahaan perusahaan swasta termasuk international corporation. Hal ini guna mendorong perkembangan ke arah yang lebih baik. 

"Tidak hanya memperoleh teknologinya, best practice-nya, tetapi mungkin mereka bisa membawa BUMN ke global market. Ini penting. BUMN memiliki potensi untuk menarik investasi asing masuk ke Indonesia," ujarnya, Jakarta, Rabu (6/1/2021).

Tanri mengatakan, hingga kini tidak semua BUMN memiliki reputasi yang baik sesuai standar internasional. Beberapa perusahaan pelat merah yang dinilai sudah berhasil menerapkan standar aturan internasional di antaranya BRI, BNI, Mandiri dan Telkom.

"Menurut saya tidak semua BUMN memiliki reputasi yang diharapkan. Praktek governance belum sesuai internasional standar, belum lagi BUMN terkadang tidak mengikuti isu global sehingga mereka tidak bisa berkomunikasi dengan gelombang yang sama," katanya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Go Public

Komisaris Utama Pertamina, Tanri Abeng
Komisaris Utama Pertamina, Tanri Abeng memberikan keterangan pers terkait perombakan jajaran direksi Pertamina di Jakarta, Jumat (3/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dia melanjutkan, BUMN yang memiliki standar reputasi yang baik umumnya sudah melantai di bursa saham. Oleh karena itu dia menginginkan sebanyak mungkin BUMN mampu go public.

"Kita perlu mengapresiasi benerapa BUMN kita seperti Telkom, Mandiri, BRI dan BNI. Karena sudah go public sudah mendekati standar internasional. Oleh karena itu, tidak ada salah nya BUMN lain didorong untuk go public," jelas Tanri.

Ke depan, BUMN harus terus memanfaatkan seluruh kesempatan untuk bisa berkembang lebih baik. Para direksi dan komisaris harus bahu membahu menciptakan BUMN yang memiliki daya saing termasuk menyelesaikan persoalan internal.

"BUMN harus tidak henti-hentinya mencari opportunity. Para direksi dan komisaris harus bersama sama untuk menyelesaikan masalah antara direksi dan komisaris agar BUMN bisa berkembang lebih baik," tandasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya