Sandiaga Uno: Sirkuit Mandalika Selesai Juli 2021

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menargetkan pembangunan sirkuit di Mandalika selesai pada Juli tahun 2021.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Jan 2021, 18:15 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2021, 18:15 WIB
Sirkuit Mandalika
Tampak perkembangan pembuatan Sirkuit Jalan Raya Mandalika, Lombok. Foto ini diambil pada Januari 2021. (MGPA)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menargetkan pembangunan sirkuit di Mandalika selesai pada Juli tahun 2021. Begitu juga dengan pembangunan sejumlah fasilitas penunjang.

"Kita cukup yakin Juli (2021) akan siap sirkuitnya, fasilitas penunjangnya," kata Sandiaga

Sehingga pada Oktober tahun ini bisa digunakan untuk MotoGP. "Mudah-mudahan Oktober bisa diselenggarakan," sambungnya.

Sementara itu, terkait progres pemulihan sekaligus pengembangan lima destinasi super prioritas, Sandi mengatakan semua pihak telah bergerak. Sejumlah kementerian dalam Kabinet Indonesia Maju yang berkolaborasi dalam pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif nasional.

"All on progress, all on track, (semuanya sedang berjalan, semua sesuai rencana), termasuk yang MotoGP," kata Sandi.

Menanggapi itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan DSP Mandalika menjadi prioritas pemerintah.

"Kalau Mandalika saya monitor detail," kata dia Basuki.

Begitu juga dengan berbagai infrastruktur di kawasan tersebut. Dia menuturkan, pembangunan sirkuit dilakukan PT Pembangunan Perumahan (PP).

Sementara infrastruktur dari bandara sampai Mandalika dikerjakan tiga perusahaan berbeda. Sehingga pembangunan sarana dan prasarana diyakinkannya akan selesai pada Desember tahun 2021 mendatang.

"Saya kira sebetulnya harus selesai Desember ini," kata dia.

Repoeter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Dukung MotoGP 2021 Mandalika, 915 Rumah di NTB Rampung Dibedah

Kementerian PUPR telah menyelesaikan 915 unit Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) yang tersebar di Lombok Tengah dan Lombok Utara dengan anggaran Rp 62,22 miliar. (Dok Kementerian PUPR)
Kementerian PUPR telah menyelesaikan 915 unit Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) yang tersebar di Lombok Tengah dan Lombok Utara dengan anggaran Rp 62,22 miliar. (Dok Kementerian PUPR)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) terus melaksanakan penataan di 5 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prioritas atau Bali Baru, yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Manado-Likupang. Salah satunya dengan pelaksanaan Program Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya Mendukung KSPN atau dikenal juga dengan program Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta).

"Dalam tatanan normal baru untuk hidup berdamai dengan pandemi Covid-19, pemerintah meyakini bahwa sektor ekonomi utama yang dapat rebound dengan cepat adalah sektor pariwisata. Untuk itu, tidak ada kegiatan pembangunan infrastruktur pada 5 KSPN yang dihentikan," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Selasa (19/1/2021).

Program Sarhunta dilaksanakan oleh Direktorat Rumah Swadaya Direktorat Jenderal Perumahan. Program ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Sekaligus meningkatkan kualitas rumah menjadi lebih layak huni, sekaligus mendorong perekonomian karena rumah yang telah diperbaiki dapat dimanfaatkan sebagai homestay bagi wisatawan yang berkunjung.

Desain Sarhunta ini harus mencerminkan adat daerah setempat. Desain dapat dimodifikasi menjadi lebih modern, tetapi tidak meninggalkan kearifan lokal sebagai upaya menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara untuk menginap di hunian tersebut.

Di Nusa Tenggara Barat (NTB), Sarhunta bertujuan untuk mendukung ajang MotoGP 2021 Mandalika, serta dapat digunakan sebagai homestay untuk menunjang pariwisata di Lombok. Untuk itu Kementerian PUPR telah menyelesaikan 915 unit Sarhunta yang tersebar di Lombok Tengah dan Lombok Utara dengan anggaran Rp 62,22 miliar.

Sebanyak 817 unit Sarhunta dibangun di Lombok Tengah dengan rincian 517 unit di sepanjang koridor masuk kawasan Mandalika dan 300 unit rumah lainnya dibedah untuk rumah singgah dan homestay serta usaha lainnya guna mendukung pariwisata.

Adapun 300 rumah yang akan dijadikan homestay itu tersebar di beberapa lokasi. Antara lain Kuta, Grupuk, Sukadana, dan Selong Belanak. Sisanya sebanyak 98 tersebar di Kabupaten Lombok Utara, yakni Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air.

Pembenahan rumah melalui program Sarhunta ini juga mendapat tanggapan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengapresiasi desain rumah warga yang sederhana, tetapi terlihat mewah serta memiliki nuansa tradisional dan dapat menjadi alternatif penginapan bagi wisatawan.

"Konsep penginapan ini sangat baik karena dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap namun dengan harga sewa yang terjangkau. Hal ini merupakan wujud nyata pembangunan infrastruktur yang berkeadilan karena masyarakat bersama pemerintah membangun rumah swadaya yang baik dan dapat menjadi tempat usaha bagi warga lokal," ungkapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya