Liputan6.com, Jakarta Holding BUMN sektor Aviasi dan Pariwisata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney memperkuat pengenbangan kawasan Golo Mori, Nusa Tenggara Timur sebagai destinasi wisata selain Labuan Bajo. Investasi turut diharapkan bisa ikut masuk ke wilayah tersebut.
Direktur Utama InJourney, Maya Watono mengungkapkan rencana tersebut. Menurutnya, pengembangan Golo Mori menjadi bagian memperkuat pariwisata di Nusa Tenggara Timur selain Labuan Bajo yang sudah lebih dulu dikenal.
Advertisement
Baca Juga
"Ini sebenarnya kita masih mendevelop ya Golo Mori karena distance, dengan development destination ini ada beberapa faktor, salah satunya infrastruktur," kata Maya, ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (7/3/2025).
Advertisement
Dia mengatakan, aspek infrastruktur itu jadi kunci yang harus dikerjakannya. Salah satu cara untuk menarik minat masyarakat juga dengan mengadakan agenda berskala besar.
"Infrastruktur ini kita harus bangun, nah ini kita sedang bangun dan mendevelop baru ada pastinya event-event untuk demand puller attractionnya. Jadi ini kita canangkan untuk kita developing," bebernya.
Sebagai upaya meningkatkan trafik kunjungan ke Golo Mori, grup InJourney dalam waktu dekat akan menyelenggarakan agenda akbar.
"Kita ada Golo Mori Jazz Festival itu di 12 April, ini yang pertama kita laksanakan. Jadi memang ini kita memulai lagi untuk memperkenalkan lagi Golo Mori as part of Labuan Bajo sebagai salah satu dari destinasi super prioritas," tegasnya.
Momen Liburan Jadi Penarik Investasi
Terpisah, Direktur Komersial InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) Troy Warokka mengatakan adanya libur panjang menjadi momentum bagi kenaikan kunjungan ke destinasi wisata yang dikelolanya. Termasuk Nusa Dua di Bali, hingga Golo Mori di NTT.
"Kita tetap berharap musim libur ini tetap ada tren yang positif di kawasannya ITDC," katanya.
"Karena gini, kalau kawasannya bagus, ramai kan bukan hanya masalah liburannya. Tapi investasinya juga berjalan," imbuh dia.
Troy menyampaikan, ramainya kawasan yang dikelola ITDC turut mengundang investasi baru. Di Nusa Dua, contohnya, akan ada hotel dan restoran baru. Adanya investasi tersebut turut akan berdampak ke ekonomi kawasan.
"Jadi artinya bukan hanya faktor liburan sebenarnya, tapi bagaimana liburan itu meng-create demand untuk ekonomi, untuk semuanya lah, termasuk investasi," pungkasnya.
Advertisement
Mandalika Penuh Agenda
Diberitakan sebelumnya, Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung, PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney mencatat ada banyak agenda berkelas dunia di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika. Bahkan banyak investor yang mulai antre untuk masuk.
Direktur Utama InJourney, Maya Watono mengatakan berbagai event yang digelar di Mandalika berhasil meningkatkan ekonomi daerah. Dia mencatat kenaikan wisatawan bisa meningkatkan ekonomi daerah mencapai 45 persen.
"Economic year on year growth ini kita bisa mencapai 4,75 persen di Mandalika. Wisatawan (mancanegara) meningkat 51 persen dari tahun lalu ke tahun ini," kata Maya, di Sarinah, Jakarta, dikutip Rabu (19/2/2025).
Dia mengatakan setidaknya Sirkuit Mandalika sudah dipesan untuk berbagai event selama 270 hari sepanjang 2025 ini. Menunjukkan tren peningkatan dari keterisian di tahun lalu.
"Di tahun 2024 lalu, tingkat keterisian Pertamina Mandalika International Circuit mencapai 240 hari dari berbagai event. Di tahun ini, dengan penambahan event-event yang lebih seru dan beragam kami optimis tingkat keterisian juga akan meningkat menjadi 270 dari 365 hari atau meningkat sekitar 5 persen," bebernya.
Tujuan Investasi Menarik
Tren tersebut membuat Mandalika menjadi salah satu tujuan investasi yang cukup menarik. Ada sejumlah investor yang sudah masuk, seperti hotel, garasi mobil (car garage), hingga sektor kuliner.
"Dengan itu confidence investor untuk meng-investitu sudah sangat meningkat. Kita ada beberapa investor yang sudah masuk," ungkapnya.
"Ada, mungkin tidak perlu saya sebutkan namanya semua ya, tapi ada hotel dan juga untuk car garage juga kita akan masuk beberapa investor karena kebetulan Mandalika ini bonded zone, kawasan ekonomi khusus," imbuh Maya.
