Liputan6.com, Jakarta - Staf Ahli Menteri Sosial Bidang Aksesibilitas Sosial, Sonny W Manalu, mengatakan bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) sebagai salah satu kunci utama agar bantuan sosial (bansos) bisa tepat sasaran. Pemda dinilai merupakan pihak yang paling mengetahui kondisi masyarakat di lingkungan daerah.
Menurut Sonny, salah satu penyebab penyaluran bansos tidak berjalan baik karena data yang tidak lengkap mengenai penerima bantuan. Bahkan tak jarang, orang yang tidak seharusnya mendapatkan justru menerima bansos.
"Persoalan data ini kalau tidak dilakukan komprehensif bersama-sama, lintas kementerian, lintas instansi, tapi jalan sendiri-sendiri akan tetap jadi masalah. Oleh sebab itu, penyelesaian paling depan persoalan data ini dari daerah. Karena daerah yang memahami kondisi rakyatnya mulai dari RT, RW, Kelurahan, Walikota hingga sampai ke Kemensos," tutur Sonny dalam sesi dialog virtual "Bansos Sudah Sampai Mana?" pada Rabu (3/2/2021).
Advertisement
Ia menjelaskan, pada prinsipnya Kemensos menginput data nasional untuk kemudian menyalurkan bansos. Oleh sebab itu, ia berharap Pemda bisa membantu dalam persoalan data ini.
"Banyak yang salah kaprah mengira Dinas Sosial itu struktur Kemensos, padahal itu kerangka Pemda. Makanya satu-satunya instrumen yang bisa kami pakai untuk melengkapi data ini adalah Pemerintah Daerah," jelasnya.
Data yang lengkap, kata Sonny, akan membuat program bansos ke depan menjadi lebih baik. Bantuan bisa diberikan tepat sasaran, sehingga masyarakat menjadi sejahtera.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bima Arya: Bansos Tunai Belum Tepat Sasaran, Ada yang Pakai Buat Beli Baju Lebaran
Sebelumnya, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan bahwa pemanfaatan dana bantuan sosial (bansos) tunai di wilayahnya belum tepat sasaran. Hal ini tercermin dari hasil survei yang dilakukan oleh jajarannya.
Menurut Bima, ada penerima manfaat yang mempergunakan dana bansos tunai untuk membeli baju Lebaran. Padahal, prioritas penggunaan dana ini dipakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti bahan pangan.
Â"Kita temukan warga penerima bansos yang masih membelanjakan dananya untuk baju lebaran dan lain-lain," tuturnya dalam webinar bertajuk Bansos Sudah Sampai Mana?, Rabu (3/2/2021).
Oleh karena itu, pihaknya terus berupaya untuk melakukan verifikasi data secara berkala. Sehingga manfaat bansos tunai untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional bisa tercapai.
"Jadi, poin saya adalah screening kualitas data. Pencocokan itu penting sekali agar dipastikan yang menerima layak," tambahnya
Selain itu, Bima memastikan Pemkot Bogor juga aktif untuk melakukan koordinasi bersama sejumlah instansi terkait. Cara ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya data ganda penerima manfaat bansos.
"Dan yang kedua memang kita berkoordinasi antar instansi dengan rapi. Sehingga tidak terjadi penerima data ganda," tutupnya.
Advertisement