Andy Jassy Tetap Tak Masuk Deretan Miliarder Meski Genggam Banyak Saham Amazon, Kenapa?

Jassy berhasil menerima USD 349.000 dan jaminan keamanan pada 2019.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Feb 2021, 21:00 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2021, 21:00 WIB
Andy Jassy, CEO Amazon Baru Pengganti Jeff Bezos. YouTube/SiliconANGLE theCUBE
Andy Jassy, CEO Amazon Baru Pengganti Jeff Bezos. YouTube/SiliconANGLE theCUBE

Liputan6.com, Jakarta Kemunculan Andy Jassy sebagai sosok yang menggantikan posisi miliarder Jeff Bezos di Amazon menuai perhatian dunia. Dia sudah lama bergabung, kira-kira setelah tiga tahun berdirinya Amazon, tepatnya pada 1997.

Andy Jassy memang orang yang berkompeten, tetapi tetap saja kepemilikan sahamnya di Amazon tak banyak. Melansir laman Forbes, Minggu (7/2/2021), ketika Jassy bergabung saat itu, Amazon hanyalah penjual buku online yang memiliki kurang lebih 300 karyawan. Nilai penjualan pun baru mencapai USD 32 juta.

Kemudian Jassy yang merupakan lulusan Harvard Business School ini membantu membangun Amazon dengan mengeluarkan ide-ide baru di perusahaan tersebut, Amazon Web Service.

Butuh waktu hingga 14 tahun untuk dapat mengubah bisnis tersebut menjadi penghasil uang terbesar hingga seperti sekarang ini. Perusahaan bahkan memiliki daftar klien yang mencakup Netflix, Zoom, dan ESPN.

Hingga akhirnya bagian bisnis tersebut mampu menghasilkan penjualan hingga USD 45 miliar di tahun 2020. Angka itu naik sebesar 30 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Tentu hal itu sangat menguntungkan dibandingkan bisnis ritel lainnya karena dapat menghasilkan hampir 60 persen dari pendapatan operasional Amazon.

Atas segala usaha dan kerja kerasnya, dia mengantongi kompensasi yang baik. Jassy berhasil menerima USD 349.000 dan jaminan keamanan pada 2019.

Namun, usahanya tersebut tidak membuat Jassy memiliki banyak saham di Amazon. CEO yang akan menggantikan Jeff Bezos itu saat ini hanya memiliki setidaknya 81.000 saham senilai USD 275 juta.

Ditambah dengan perkiraan kas dan investasi miliknya sekitar USD 162 juta, mungkin kekayaan bersihnya hampir mencapai USD 440 juta.

Dengan kekayaannya tersebut, Jassy tentu sangat mampu memenuhi gaya hidup dengan kenyamanan. Namun, itulah kenapa Jassy masih saja bukan termasuk miliarder karena dia membangun kekayaan sebagai orang yang disewa atau dipekerjakan.

Seperti banyak orang ketahui, Amazon terbilang merupakan perusahaan raksasa dunia yang sangat sukses. Bahkan memiliki kapitalisasi pasar hingga USD 1,69 triliun.

Jeff Bezos telah mempertahankan segala kepemilikannya sejak awal. Karenanya, dialah yang memegang saham sekitar 42 persen. Besarnya saham tersebut dia publikasikan pada 1997.

Kekayaan Jeff Bezos memang sudah tidak diragukan lagi. Mungkin banyak orang akan terheran-heran kekayaan Bezos kapan kekayaannya akan habis.

Bezos bahkan pernah memberikan seperempat saham kepada mantan istrinya MacKenzie saat penyelesaian perceraian, tetapi pemberiannya itu tidak membuatnya jatuh miskin.

Justru dia masih memiliki 53 juta saham atau 11 persen dari perusahaan. Karenanya, gelar miliarder memang patut untuk diberikan kepada pendiri Amazon Jeff Bezos ini.

 

Saksikan Video Ini

Karyawan Lainnya

Logo Amazon
(Doc:Laura Muriel)

Memang kelihatannya tak satu pun karyawan dari Bezos yang menjadi kaya. Selain Andy Jassy, ada pula karyawannya yang lain yakni Jeff Wike yang merupakan kepala konsumen Amazon.

Wike telah bergabung bersama Amazon sudah lebih dari dua dekade lalu. Bahkan dia juga dianggap sebagai orang penting kedua di perusahaan.

Wike memiliki 49.000 saham senilai USD 400 juta dan diperkirakan USD 245 juta dalam bentuk tunai dari hasil penjualan saham. Namun sayangnya, Wike mengumumkan bahwa dirinya akan keluar dari perusahaan pada awal 2021 ini.

“Saya tidak memiliki pekerjaan baru dan saya senang dan bangga bekerja di Amazon. Kami bekerja keras dan bersenang-senang. Alasan saya pergi adalah hanya tentang waktu. Saya ingin menggantikan waktu yang saya gunakan selama lebih dari dua dekade itu untuk diri saya sendiri,” ujar Wike.

Selain itu, ada pula Jeff Blackburn, seorang eksekutif yang memiliki saham relatif sedikit. Padahal dia bergabung dengan perusahaan sejak 1998.

Blackburn menjadi bagian dari “S-Team” Bezos, yakni sebuah penasihat pada tahun 2016. Hingga dia telah memimpin sejumlah bisnis, termasuk Prime Video, Amazon Studios, Amazon Music, dan Amazon Advertising.

Kekayaannya bahkan mencapai USD 345 juta yang senilai dengan 67.000 saham dan diperkirakan ada USD 118 juta dalam bentuk tunai dari penjualan saham.

Namun, Blackburn juga diperkirakan akan rehat setidaknya setahun atau dua tahun dari pekerjaannya yang sangat intens tersebut.

Satu-satunya orang yang diketahui masuk ke dalam klub miliarder dunia berkat saham Amazon hanyalah mantan istri Bezos, MacKenzie.

Sahamnya terus meningkat pesat. Dalam urusan perceraiannya tahun 2019, dia telah menerima 19,7 saham sehingga menjadikannya wanita terkaya ketiga di dunia. MacKenzie berada di posisi belakang pewaris L’Oreal Francoise Bettencourt Meyers dan Walmart Alice Walton.

Tentu tidak semua pendiri perusahaan menyimpan kekayaannya sendirian. Terlihat dari Facebook yang mampu mencetak beberapa milairder.

Di samping tiga pendirinya, ada pula beberapa orang sewaan atau pegawainya yang turut bergabung jadi miliarder. Salah satunya adalah COO Sheryl Sandberg dan mantan wakil presiden Jeff Rothschild.

 Reporter: Aprilia Wahyu Melati

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya