Konstruksi Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo Mulai Maret 2021

Proyek Tol Solo-Yogyakarta-NYIA (New Yogyakarta International Airport) Kulon Progo target mulai memasuki tahap konstruksi pada Maret 2021

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 13 Feb 2021, 16:47 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2021, 16:41 WIB
FOTO: Subsidi Gaji Gelombang 2 Ditransfer Awal November 2020
Para pekerja menyelesaikan proyek Tol Becakayu di Jalan Ahmad Yani, Senin (26/10/2020). Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan bantuan subsidi gaji BPJS Ketenagakerjaan gelombang kedua akan cair pada awal November 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Proyek Tol Solo-Yogyakarta-NYIA (New Yogyakarta International Airport) Kulon Progo target mulai memasuki tahap konstruksi pada Maret 2021. Pengerjaan awal akan dilakukan pada Seksi 1 Kartasura-Purwomartani sepanjang 42,37 km.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono optimistis bisa mulai mengerjakan Seksi 1 Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo pada bulan depan. Sebab proses pembebasan lahan saat ini sudah mendekati 50 persen.

Adapun suatu proyek jalan tol baru bisa mulai tahap konstruksi setelah mendapat pemenuhan pembiayaan (financial close) dari bank, dengan target minimal pembebasan lahan sebesar 51 persen.

"Secara keseluruhan kalau yang Seksi 1 sepanjang 42 km, tanah Insya Allah sudah hampir 50 persen. Mudah-mudahan akhir bulan ini bisa lebih dari 50 persen untuk bisa kita mulai konstruksi," kata Menteri Basuki dalam kunjungan kerja ke Seksi 1 proyek Tol Solo-Yogyakarta-NYIA di Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (13/2/2021).

Dilanjutkan Menteri Basuki, proyek Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo saat ini tengah memasuki proses untuk dilakukan feasibility study (FS) dengan target rampung pada bulan ini.

"Nanti setelah itu desain akan kita selesaikan secepatnya, parsial mana-mana yang bisa dikerjakan duluan secara fisik. Tinggal nanti mudah-mudahan setelah FS selesai bisa dengan sindikasi Bank BNI untuk bisa financial close," tuturnya.

Untuk pembebasan lahan, ia menyebutkan, Kementerian PUPR telah mendapatkan dana Rp 1,2 triliun untuk diberikan pada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) pengelola Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo.

"Jadi dari Rp 1,2 triliun, sudah dibayar LMAN Rp 900 miliar, sekarang Rp 300 miliar sedang diproses untuk dibayar ke BUJT sebagai talangan. Rp 1,2 triliun sudah dibebaskan oleh BUJT," jelasnya.

Sebagai informasi, proyek Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo sepanjang 96,57 km diusulkan oleh konsorsium PT Daya Mulia Turangga-PT Gama Group (51 persen), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (24 persen), dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk (25 persen).

Rinciannya, proyek ini menelan biaya konstruksi Rp 15,81 triliun, biaya investasi Rp 26,64 triliun dengan masa konsesi 40 tahun.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pernyataan Gubernur Jawa Tengah

FOTO: Subsidi Gaji Gelombang 2 Ditransfer Awal November 2020
Para pekerja menyelesaikan proyek Tol Becakayu di Jalan Ahmad Yani, Senin (26/10/2020). Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan bantuan subsidi gaji BPJS Ketenagakerjaan gelombang kedua akan cair pada awal November 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut realisasi pembangunan fisik proyek jalan tol Solo-Yogyakarta akan dimulai pada November 2020.

"Tadi malam saya dapat laporan dari PT Adhi Karya, bahwa Yogyakarta sudah siap. Jadi rencananya ruas jalan tol yang Solo-Klaten akan dimulai dari Prambanan. Kalau Jateng sudah siap lama, kami sudah menyiapkan semuanya termasuk penlok (penetapan lokasi) juga sudah siap," katanya di Semarang, Jumat.

Kendati demikian, Ganjar mengaku belum mengetahui pasti berapa lama waktu pengerjaan salah satu proyek strategis nasional tersebut.

"Soal rentang waktu kapan selesainya, saya kurang hafal. Kalau tidak salah, dua tahun ya waktunya," ujarnya.

Ganjar mengatakan bahwa komunikasi dan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Yogyakarta terkait proyek pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta itu berjalan intens.

Dia menyatakan, koordinasi pihaknya dengan Yogyakarta sudah intens. Terakhir, dirinya mendapat informasi bahwa Yogyakarta sudah siap.

"Menurut saya lebih bagus. Tinggal segera dilakukan pengerjaan, kami tentu akan memberikan bantuan apabila dibutuhkan," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya