Liputan6.com, Jakarta - PT Pegadaian (Persero) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menawarkan jasa jual dan beli emas. Layanan ini melengkapi jasa gadai yang telah ditawarkan sebelumnya.
Ada beberapa jenis emas yang dijual oleh perusahaan yang sudah didirikan sejak 1901 di Sukabumi Jawa Barat ini. Jenis emas yang terdaftar adalah emas Antam, emas Retro, emas Batik, dan emas UBS. Semua jenis emas itu hanya tersedia di outlet Pegadaian.
Baca Juga
Setiap harinya harga emas yang dijual terus berubah. Pada Sabtu, 20 Februari 2021, harga semua jenis emas terpantau lebih murah, kecuali emas UBS yang harganya masih stabil.
Advertisement
Berikut ini daftar lengkap dan terbaru harga emas PT Pegadaian (Persero) pada 20 Februari 2021:
Harga Emas Antam
- 2,0 gram = Rp1.865.000
- 3,0 gram = Rp2.770.000
- 5,0 gram = Rp4.582.000
- 10,0 gram = Rp9.106.000
- 25,0 gram = Rp22.632.000
- 50,0 gram = Rp45.180.000
- 100,0 gram = Rp90.279.000
Harga Emas Antam Retro
- 0,5 gram = Rp437.000
- 1,0 gram = Rp873.000
- 2,0 gram = Rp1.745.000
- 3,0 gram = Rp2.616.000
- 5,0 gram = Rp4.360.000
- 10,0 gram = Rp8.719.000
- 25,0 gram = Rp21.797.000
- 50,0 gram = Rp43.593.000
- 100,0 gram = Rp87.185.000
Harga Emas Antam Batik
- 0,5 gram = Rp608.000
- 1,0 gram = Rp1.121.000
- 8,0 gram = Rp8.458.000
Harga Emas UBS
- 0,5 gram = Rp489.000
- 1,0 gram = Rp916.000
- 2,0 gram = Rp1.817.000
- 5,0 gram = Rp4.488.000
- 10,0 gram = Rp8.928.000
- 25,0 gram = Rp22.276.000
- 50,0 gram = Rp44.458.000
- 100,0 gram = Rp88.880.000
- 250,0 gram = Rp222.134.000
- 500,0 gram = Rp443.746.000
- 1000,0 gram = Rp886.531.000
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Harga Emas Naik Usai Jatuh ke Level Terendah dalam 7 Bulan
Harga emas naik pada perdagangan Jumat, bangkit dari level terendah lebih dari tujuh bulan sebelumnya karena dolar AS melemah. Namun kenaikan imbal hasil Treasury mempertahankan harga emas batangan di jalur penurunan mingguan terbesar sejak awal Januari.
Dikutip dari CNBC, Sabtu (20/2/2021), harga emas di pasar spot emas naik 0,3 persen menjadi USD 1.780,86 per ounce setelah jatuh ke level terendah sejak 2 Juli 2020 di USD 1.759.29.
Logam mulia ini turun sekitar 2,4 persen sepanjang minggu ini, dan menjadi penurunan mingguan terbesar sejak minggu 8 Januari. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik 0,1 persen menjadi USD 1.777.40.
"Penurunan dolar AS kemungkinan telah mendorong emas lebih tinggi," kata Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas di TD Securities.
Dolar turun 0,3 persen terhadap mata uang pesaingnya dan tampaknya akan membukukan kerugian mingguan kedua berturut-turut.
″(Namun), masalah (untuk emas) tetap pada imbal hasil, dan kami terus melihat suku bunga di seluruh kurva bergerak lebih tinggi,” tambah Melek.
Tolok ukur imbal hasil Treasury AS naik mendekati level tertinggi satu tahun sebelumnya.
Sementara emas dipandang sebagai lindung nilai inflasi, ekspektasi inflasi yang lebih tinggi telah mendorong imbal hasil, meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Harga emas masih mendapatkan keuntungan dari kebijakan moneter yang longgar dan suku bunga riil yang rendah tahun ini, kata para analis.
Analis Commerzbank mengatakan dalam sebuah catatan bahwa perilaku harga emas mirip dengan tsunami, dengan harga surut pada fase pertama sebelum kembali naik dengan lebih keras.
Di tempat lain, harga Platina logam Autocatalyst naik tipis 0,2 persen menjadi USD 1,277.18 per ons dan membukukan kenaikan mingguan ketiga berturut-turut, setelah naik ke puncak lebih dari enam tahun di awal minggu.
Selain harga emas, harga Palladium naik 1,1 persen menjadi USD 2,376.58 per ounce. Sementara harga perak naik 0,8 persen menjadi USD 27,25, tetapi ditetapkan untuk mencatat kerugian mingguan.
Advertisement