50 Ruas Uji Coba Transaksi Bayar Tol Tanpa Berhenti, Berapa Biayanya?

Transaksi tol berbasis stiker Radio Frequency Identification (RFID) dengan nama branding FLO tersebut saat ini masih dilakukan uji coba terbatas di 50 titik.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 22 Mar 2021, 12:40 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2021, 12:40 WIB
Kementerian PUPR Siap Terapkan Teknologi Transaksi Pembayaran Tol Non-Tunai Tanpa Sentuh
Sejumlah pengguna jasa tol saat melakukan transaksi pembayaran di gerbang tol Karang Tengah, Tangerang, Selasa (24/11/2020). Kementerian PUPR segera menerapkan teknologi transaksi pembayaran tol non-tunai tanpa sentuh (nir-sentuh) atau multi-lane free flow (MLFF). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang memperlihatkan pengguna tol melaju di gerbang tol tanpa perlu berhenti melakukan transaksi tengah viral di jagad media sosial. Video tersebut diunggah oleh akun Edoward Jc di grup Facebook Persatuan Driver Online Grabcar, Gocar, Rabu (17/3/2021).

Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan, transaksi tol nirsentuh (touchless transaction) seperti itu memang tengah dikembangkan oleh pemerintah dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Itu memang dimaksudkan agar pengguna tak perlu berhenti di gerbang tol demi menempelkan kartu elektronik untuk membayar ongkos tol.

Heru menyampaikan, transaksi tol berbasis stiker Radio Frequency Identification (RFID) dengan nama branding FLO tersebut saat ini masih dilakukan uji coba terbatas di 50 titik. Dia menjelaskan, biaya yang dikeluarkan dengan teknologi nirsentuh ini pun sama seperti tiket tol konvensional atau kartu elektronik lainnya.

"Sekarang masih perluasan uji coba terbatas di 50 titik. Nanti memang tidak ada tambahan biaya untuk penggunaan teknologi touchless transaction ini," kata Heru kepada Liputan6.com, Senin (22/3/2021).

"Artinya menggunakan itu tidak ada beban tambahan, sesuai biaya tol yang berlaku," dia menegaskan.

Adapun uji coba terbatas FLO saat ini masih bersifat kerjasama secara business to business (B2B) dengan beberapa perusahaan BUMN lain dan komunitas setempat. Artinya, teknologi transaksi tol nirsentuh belum bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

"Masyarakat belum bisa mendapatkan. Jadi kami masih uji coba, jadi masyarakat belum bisa mendapatkan," ujar Heru.

Sampai saat ini, perluasan uji coba terbatas pembayaran tol yang dikenal dengan nama LET IT FLO ini baru tersedia di 50 titik di gerbang-gerbang tol di wilayah Jabotabek (Tol Dalam Kota, JORR, Jagorawi, Jakarta-Tangerang, dan Jakarta-Cikampek), serta 3 titik gerbang-gerbang tol (Ngurah Rai, Nusa Dua, Benoa) di Jalan Tol Bali Mandara.

Hingga saat ini, pengguna LET IT FLO berjumlah sekitar 6.000 users. Jasa Marga pun menghimbau pengguna tol nirsentuh berbasis stiker tersebut untuk menahan batas kecepatan kendaraan maksimal 40 km per jam saat melewati gerbang tol.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Sah, Sistem Bayar Tol Tanpa Berhenti Indonesia Resmi Diurus Perusahaan Hungaria

Kementerian PUPR Siap Terapkan Teknologi Transaksi Pembayaran Tol Non-Tunai Tanpa Sentuh
Sejumlah pengguna jasa tol saat melakukan transaksi pembayaran di gerbang tol Karang Tengah, Tangerang, Selasa (24/11/2020). Sistem baru tersebut bertujuan mengurangi kepadatan di gardu pembayaran jalan tol. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menandatangani Perjanjian Kerjasama terkait Sistem Transaksi Tol Nontunai Nirsentuh Berbasis Multi Lane Free Flow (MLFF) atau bayar tol tanpa berhenti dengan PT Roatex Indonesia Toll System (RITS).

Sistem transaksi nontunai berbasis MLFF menjadi salah satu inovasi baru melalui sistem pembayaran nirsentuh dengan menciptakan suatu efisiensi, efektifitas, aman, dan nyaman dalam penerapan sistem pembayaran Jalan Tol di Indonesia.

Kepala BPJT Kementerian PUPR Danang Parikesit  mengatakan jika melalui dukungan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, pada Senin 15 Maret 2021 bisa berjalan dengan lancar pelaksanaan penandatanganan kerjasama penerapan sistem bayar tol tanpa berhenti ini.

"Yang terpenting, milestone pelaksanaan kerjasama ini adalah mulai dari kerja keras kita semua, karena ini merupakan awal dari kerja keras kita untuk selanjutnya dari setiap komitmen dan manajemen kerja yang kuat untuk membuat proyek MLFF ini dapat berjalan sukses," ujar Danang dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (16/3/2021).

Penandatanganan dilaksanakan langsung oleh Kepala BPJT Danang Parikesit dengan Direktur Utama PT Roatex Indonesia Toll System (RITS), Peter Ong di Kantor BPJT Kementerian PUPR di Jakarta.

Kementerian PUPR melalui Badan Pengatur Jalan Tol terus melakukan suatu inovasi dalam peningkatan pelayanan yang maksimal bagi pengendara di Jalan Tol melalui Transformasi, Inovasi, dan Modernisasi (TIM) yang mengacu pada Teknologi Toll Road 4.0.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) mengumumkan proses pengadaan yang kompetitif untuk merancang, membangun, membiayai, menyelenggarakan, memelihara dan mentransfer Proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Sistem Transaksi Tol Multi Lane Free Flow (Proyek MLFF) pada bulan Juli 2020.

Roatex Ltd. Sebagai pemrakarsa proyek, telah ditentukan Menteri PUPR sebagai pemenang lelang melalui Surat Menteri PUPR Nomor : PB.02.01-Mn/132 tanggal 27 Januari 2021 Perihal Penetapan Pemenang Pelelangan Pengusahaan Badan Usaha Pelaksana Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha untuk Sistem Transaksi Tol Nontunai Nirsentuh Berbasis Multi Lane Free Flow.

Saat ini, Roatex Ltd. Zrt, yang telah membentuk perusahaan sebagai Badan Usaha Pelaksana Sistem Transaksi Tol Nontunai Nirsentuh Berbasis MLFF atau bayar tol tanpa berhenti dengan nama PT Roatex Indonesia Toll System (RITS).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya