Pakan Ternak Defisit, Jabar Tanam Jagung di Lahan 1.000 Ha

PT Agro Jabar akan membeli jagung di Serang yang nantinya akan ditanam di lahan seluas 1.000 hektare.

oleh Arie Nugraha diperbarui 16 Apr 2021, 14:10 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2021, 14:10 WIB
Petani jagung Gorontalo saat membuat pagar kebun seadanya agar tidak dirusak hama. (Liputan6.com/Gorontalo)
Petani jagung Gorontalo saat membuat pagar kebun seadanya agar tidak dirusak hama. (Liputan6.com/Gorontalo)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Jawa Barat melalui badan usaha milik daerah (BUMD) PT Agro Jabar menyerahkan naskah nota kesepahaman (MoU) kepada PT Agro Serang Berkah tentang penanaman modal pangan jagung.

Menurut Gubernur Jabar Ridwan Kamil, nota kesepahaman itu menjadi langkah awal dari rencana panjang. Tujuannya untuk saling menguatkan dan sama-sama mensejahterakan masyarakat melalui sektor pertanian dan pangan.

“Sektor pangan teknologinya harus canggih, jangan kayak dulu. Kembali ke desa hanya bisa dikampanyekan kalau pemasukannya setara kota dan diberikan inovasi baru berupa aplikasi yang memudahkan pekerjaan,” ujar Ridwan Kamil dalam keterangan tertulisnya Bandung, Jumat, 16 April 2021.

Ridwan Kamil menuturkan, inovasi dan teknologi pertanian menjadi hal yang harus dikembangkan. Apalagi saat pandemi COVID-19, pertanian menjadi salah satu sektor yang mampu bertahan.

Dalam kerja sama tersebut jelas Ridwan Kamil, PT Agro Jabar akan membeli jagung di Serang. Nantinya, jagung akan ditanam di lahan seluas 1.000 hektare. Lahan tersebut nantinya akan dikelola bersama Agro Serang Berkah.

“Nantinya akan dikelola bersama oleh Agro Jabar dan Agro Serang untuk ditanami jagung yang memang mayoritas untuk pakan. Saat ini kebutuhan pakan ternak sedang defisit. Maka, kami akan maksimalkan bersama," kata Ridwan Kamil

Target produksi jagung bersama itu, Ridwan Kamil mengungkapkan untuk satu hektar menghasilkan di kisaran 4-6 ton. Jika dikali luas lahan 1.000 hektare, total hasil produksi diperkirakan di angka 4-6 ribu ton.

Ridwan Kamil optimis seluruh hasil produksi akan terjual habis. Alasannya karena memiliki teknologi yang mumpuni dan komunitas pembeli. Selain itu baik Pemerintah Jawa Barat dan Serang menawarkan kerja sama saling menguntungkan.

"Kami mendapatkan keuntungan, petani di Kabupaten Serang juga mendapatkan keuntungan,” tukas Ridwan Kamil.

Dengan adanya kerja sama antara dua daerah ini, Ridwan Kamil berharap bisa saling memberikan dampak yang baik untuk masyarakat setempat dan saling menguntungkan. Apalagi selama COVID-19, kedua provinsi ini memperkuat kerjasama antar daerah yang saling menguntungkan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Potensi Kerja Sama

Panen Raya, Petani Tuban Hasilkan 33,7 Ton Jagung
Hamparan ladang jagung saat panen raya di Tuban, Jawa Timur, Jumat (9/3). Panen raya tersebut menghasilkan 33,7 ton jagung. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah berharap penyerahan naskah MoU tersebut menjadi awal untuk kerja sama yang lebih konkret antara kedua belah pihak. Apalagi, katanya, ada potensi kerja sama yang cukup besar.

“Kami punya luas persawahan 47 ribu hektare. Kemudian lahan berkelanjutan 56 ribu hektare. Jadi disini banyak lahan yang dimiliki swasta belum dipergunakan. Kami sering meminjam lahan tidur digunakan untuk pemberdayaan petani,” ucap Tatu.

Tatu menilai kerja sama tersebut akan memberikan kebermanfaatan. Terlebih lagi daerahnya memiliki pangsa pasar yang berlimpah terkait jagung untuk pakan.

Tatu mengklaim sektor pertanian merupakan sektor andalan di daerahnya. Untuk Provinsi Banten secara umum dilaporkan mengalami surplus.

"Kita punya pasar yang luar biasa di Kabupaten Serang ada 8 pabrik pakan yang membutuhkan jagung pipir. Saya berharap ini bisa menjadi modal awal kerja sama yang bagus untuk Kabupaten Serang,” ungkap Tatu. (Arie Nugraha)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya