Meski Mudik Lebaran Dilarang, Konsumsi Tetap Meningkat

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku optimistis, konsumsi rumah tangga di kuartal II-2021 akan meningkat

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Apr 2021, 15:30 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2021, 15:30 WIB
Begini Suasana Terminal Kampung Rambutan
Sejumlah calon pemudik bersiap memasuki bus di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Rabu (22/4/2020). Terminal Kampung Rambutan masih melayani penumpang menjelang pelarangan mudik Lebaran 2020 guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19 pada Jumat 24 April mendatang. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku optimistis, konsumsi rumah tangga di kuartal II-2021 akan meningkat signifikan. Meskkipun pemerintah melakukan pelarang mudik Lebaran tahun ini.

"Meskipun ada larangan mudik, tapi aktivitas konsumsi di Lebaran masih akan meningkat," ujar Sri Mulyani saat konferensi pers APBN Kita, Kamis (22/4/2021).

Kendati begitu, dirinya tak merinci angka perkiraan konsumsi rumah tangga di kuartal II tahun ini. Adapun di kuartal II 2020, laju konsumsi rumah tangga minus 5,51 persen (yoy).

Bendahara Negara itu melanjutkan, berbagai indikator ekonomi sudah menunjukkan adanya pemulihan dari sisi konsumsi sejak awal Maret 2021. Indeks penjualan ritel misalnya, naik menjadi 182,3 poin dari sebelumnya 179 poin.

Selain itu, aktivitas konsumsi di sektor makanan minuman, informasi dan transportasi, pakaian, serta perlengkapan rumah tangga juga mulai menunjukkan kenaikan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kuartal II 2021

20160602-Jalur Mudik di Lamaran Karawang, Macet Parah-Jawa Barat
Pengendara sepeda motor terjebak kemacetan di jalan Lamaran, Karawang, Sabtu (2/7). Kemacetan tersebut terjadi akibat pemisahan jalur antara roda dua dengan roda empat untuk mengantisipasi jalur mudik Pantura. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Di samping itu adanya kepercayaan masyarakat untuk melakukan konsumsi, ditambah dengan adanya momentum Ramadhan dan Idul Fitri, serta dukungan APBN dalam bentuk insentif dan stimulus, akan mendongkrak konsumsi di kuartal II 2021.

"Keempat faktor tersebut akan mendorong konsumsi di kuartal II akan mengalami akselerasi yang positif dan signifikan. Tentu dengan catatan selama Covid-19 tetap terjaga," jelasnya.

Dwi Aditya Putra

Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya