Liputan6.com, Jakarta - Rumah.com menyambut baik kebijakan BI untuk tetap mempertahankan BI7DRR sebesar 3,50 persen. Kebijakan ini diharapkan bisa mendukung pemulihan ekonomi nasional lebih lanjut, sekaligus mendongkrak pertumbuhan bisnis properti yang sedang mengalami stagnasi di tengah pandemi.
Country Manager Rumah.com Marine Novita menjelaskan, yang paling penting dari kebijakan BI dengan tetap mempertahankan BI7DRR sebesar 3,50 persen tersebut adalah pelaksanaannya. Karena terlihat secara historis, langkah BI menurunkan suku bunga acuannya tidak langsung diikuti oleh kalangan perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit properti khususnya Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA).
Sehingga walaupun suku bunga BI sudah turun namun industri properti tidak bisa segera langsung merasakan dampaknya.
Advertisement
Penurunan suku bunga acuan BI terus berlangsung selama setahun terakhir dimana secara tahunan BI7DRR sudah turun sebesar 100 basis poin. Turunnya BI7DRR telah sedikit mendorong turunnya suku bunga kredit properti.
"Suku bunga KPR mengalami penurunan tipis dari 8,67 persen menjadi 8,26 persen dan KPA dari 8,63 persen menjadi 8,22 persen berdasarkan data Bank Indonesia per Februari 2021," jelasnya dalam keterangan tertulis, Senin (10/5/2021).
Marine menambahkan bahwa situasi pasar properti saat ini memang terlihat semakin kondusif bagi konsumen. Apalagi sesuai dengan data Rumah.com Indonesia Property Market Index Kuartal I 2021 dimana pada kuartal keempat 2020 terjadi penurunan harga properti, kenaikan suplai, dan turunnya permintaan secara nasional.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Rumah.com Indonesia Property Market Index
Data Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) ini memiliki akurasi yang cukup tinggi untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di Indonesia, karena merupakan hasil analisis dari 400.000 listing properti dijual dan disewa dari seluruh Indonesia, dengan lebih dari 17 juta halaman yang dikunjungi setiap bulan dan diakses oleh lebih dari 5,5 juta pencari properti setiap bulannya.
Data RIPMI menunjukkan bahwa indeks harga kota-kota satelit Jakarta relatif stabil dan hanya mengalami kenaikan atau penurunan secara tipis dibandingkan kuartal sebelumnya.
Di wilayah Banten, indeks harga properti Kota Tangerang mengalami kenaikan tipis dari 119,6 poin menjadi 122,3 poin pada Q4 2020. Sebaliknya indeks harga Kabupaten Tangerang justru mengalami penurunan tipis dari 116,8 poin menjadi 114,3 poin pada Q4 2020.
Sedangkan Tangerang Selatan stabil pada posisi 114 poin.
Advertisement