Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memprediksi, sebanyak 3,6 juta pemudik yang ada di kampung halaman akan melakukan perjalanan kembali ke perantauan pada H+2 lebaran.
Jumlah ini sama dengan 22 persen dari total pemudik yang pulang ke kampung halaman.
Baca Juga
"Dari catatan kami, ada 22 persen yang akan balik pada hari Minggu H+2 lebaran, kalau dikuantifikasi kira-kira 3,6 juta, suatu jumlah yang banyak," ujar Menhub dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Senin (10/5/2021).
Advertisement
Menhub mengatakan, pihaknya mengusulkan 2 hal untuk menekan potensi penyebaran virus pada hari tersebut.
Pertama, dengan mengimbau para pemudik untuk menunda kepulangannya agar tidak bertemu di satu titik padat. Kedua, melakukan tracing di titik padat tersebut.
"Katakanlah di Madiun, di Ngawi, Surabaya, Solo, Yogya, Semarang, Cirebon, Jakarta bahkan yang dari Sumatera di Bakauheni dilakukan tracing secara intensif," ujar Budi.
Menhub memprediksi, hingga H-1 nanti, masih akan ada masyarakat yang nekat melakukan mudik ke kampung halaman.
"Dilihat dari survei, mudik ini bisa terjadi lagi, mungkin besok dan lusa Oleh karenanya, kami mengimbau untuk saudara-saudara agar tidak mudik, karena itu akan lebih baik," tandasnya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penyekatan Mudik di Bekasi Sempat Dibuka, Polisi Perketat Penjagaan Tiap 3 Km
Sebelumnya, titik penyekatan mudik di Kedungwaringin, Bekasi sempat dibuka pada Minggu 9 Mei 2021 dini hari lantaran menumpuknya jumlah pemudik. Hal ini membuat pihak Kepolisian pelajaran.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, untuk mengantisipasi hal tersebut berulang, pihaknya bersama TNI dan pemda setempat akan menambah anggota bertugas di lapangan.
"Bersama TNI dan juga pemerintahan daerah, karena yang dikedepankan di sini kan harus sama sama dari pemerintahan daerah. Kami membantu, kita perkuat, menambah kekuatan di perbatasan," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Senin (10/5/2021).
Selain menambah personel, lanjut Yusri, polisi juga mengantisipasi dengan cara menambah titik sekat mudik.
Menurut dia, kerapatan titik sekat akan semakin mempesempit ruang gerak pemudik dan melerai antrean saat pemeriksaan dokumen kelayakan.
"Kita akan rapatkan kita akan tambah kekuatan. Tambah personel tambah penyekatan. Jadi tiap masuk tiap 3 Km nanti ada penyekatan atau per 5 Km ada penyekatan sampai nanti kembali," jelas Yusri.
Advertisement
Titik Penyekatan di Bekasi
Sebelumnya diberitakan, terjadi antrean pada Minggu, 9 Mei 2021, menjelang waktu dini hari pada titik penyekatan di Bekasi, Jawa Barat, Kapolres Metro Bekasi Kombes Hendra mengatakan, panjang antrean di titik sekat hingga mencapai 5 KM akibat pemeriksaan kelengkapan dokumen oleh petugas.
Sebab tidak kondusif situasi. Dia pun melakukan diskresi dengan melepas mereka agar tidak menimbulkan kerumunan yang berpotensi penyebaran virus corona.
"Ini dinamika supaya juga tidak terlalu berkerumun dan ini juga berpotensi kalau terlalu banyak berkerumun berpotensi jadi penyebaran penyakit," jelas Hendra saat dikonfirmasi, Senin 10 Mei 2021.
Namun dia memastikan, para pemudik yang dilepaskan di Bekasi akan kembali diperiksa di Karawang sebagai titik sekat selanjutnya.
"Mereka akan kembali dicegat di Karawang untuk diperiksa," dia menandasi.Â