BI Tegaskan Tak Pernah Blokir Transfer Dana dari Indonesia ke Palestina

Beberapa waktu lalu, viral kabar bahwa pengiriman uang dari rekening bank Indonesia ke Palestina diblokir otoritas yang berwenang.

oleh Athika Rahma diperbarui 18 Mei 2021, 15:20 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2021, 15:20 WIB
Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia Gratis, Ini Syaratnya
Karyawan menghitung uang kertas rupiah yang rusak di tempat penukaran uang rusak di Gedung Bank Indonessia, Jakarta (4/4). Selain itu BI juga meminta masyarakat agar menukarkan uang yang sudah tidak layar edar. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa waktu lalu, viral kabar bahwa pengiriman uang dari rekening bank Indonesia ke Palestina diblokir otoritas yang berwenang. Hal ini diungkap dalam sebuah twitter warganet yang menyebutkan, untuk mengirim uang ke Palestina harus dikonversi ke mata uang negara lain terlebih dahulu.

"Tak semudah itu Uni. Kirim uang ke Gaza itu sdh ga bs smjk bank Indo ngeblok kiriman uang ke bank Palestina. Ini smjk era JKW. Jd uang itu hrs dikonversi ke negara lain dulu, br bisa smp ke sana. Terakhir thn 2019/2020 sy cb kirim uang ga bisa, hrs transit ke Turki dulu," demikian cuitan akun tersebut, dikutip Selasa (18/5/2021).

Menanggapi hal ini, Bank Indonesia (BI) selaku bank sentral dan otoritas moneter menegaskan tidak pernah memblokir transfer dana dari Indonesia ke Palestina.

"Itu hoaks. BI tidak pernah melakukan pemblokiran seperti itu," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono kepada Liputan6.com, Selasa (18/5/2021).

Erwin bilang, dirinya secara pribadi berhasil memberikan sumbangan ke negara tersebut. Namun, semuanya memang tergantung penyelenggara donasi, karena tidak semuanya kredibel, sehingga harus dicek kembali.

Kendati belakangan, akun Twitter yang menyebutkan tak bisa melakukan trasnfer dana tersebut mengklarifikasi bahwa proses transfer sudah bisa dilakukan. Dirinya mulai tidak bisa mengirim uang pada tahun 2018/2019 karena sudah diblokir, namun sudah normal untuk saat ini.

"Note: sy rutin pny program utk Gaza dr 2011 ya, dulu kami tinggal trf via BSM pk valas dg biaya admin murah 25$ sekali trf, 2-3 hr sampai. Tp thn 2018/2019 mulai ga bs kirim ktnya diblok. Sy ga tau alasannya knp. Tp td sy telepon BSI, CSnya blg bisa. Mgkn sdh normal, entah," demikian dikutip Liputan6.com.

Erwin tetap menegaskan, BI tidak pernah melakukan pemblokiran transaksi ke Palestina.

"Saya nggak tahu juga kalau kasus individual bank, karena kan ada proses pengecekan know your customer termasuk transaksi yg mencurigakan, seperti Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) Tapi dari pihak BI tidak pernah melakukan pemblokiran," tandas Erwin.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


RS Indonesia di Gaza Rusak Akibat Serangan Israel

Rumah Sakit Indonesia di Gaza Palestina, Bikin Dunia Kagum!
Dunia mengagumi Indonesia yang konsisten membantu Palestina. Sebuah rumah sakit bernama 'Rumah Sakit Indonesia' berdiri di atas tanah Gaza.

Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza mengalami kerusakan sebagian akibat serangan Israel di dekat fasilitas kesehatan.

"Kantor administrasi rumah sakit dirusak oleh serangan Israel tadi malam," kata Kepala Komite Penyelamat Darurat Medis Presidium (MER-C) Sarbini Abdul Murad.

Ia juga menyebutkan bahwa serangan terjadi sekitar 200 meter dari fasilitas tersebut, demikian dikutip dari laman AA.com.tr, Selasa (18/5/2021).

"Tidak langsung terkena bom, tapi ledakan keras membuat gedung-gedung berderak dan langit-langit runtuh," katanya kepada Anadolu Agency.

Murad mengatakan, tidak ada pasien atau karyawan yang terluka tetapi serangan itu menyebabkan banyak trauma.

Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan pada Senin 17 Mei malam bahwa pasukan Israel melancarkan serangan di daerah terdekat.

"Ini bukan pertama kalinya mereka menyerang fasilitas kesehatan. Tindakan ini jelas melanggar hukum humaniter internasional dan Konvensi Jenewa," katanya dalam sebuah pernyataan.

Ia mengutuk serangan itu dan mendesak komunitas internasional untuk mengambil langkah permanen guna menghentikan tindakan keji seperti itu terhadap warga sipil dan fasilitas kesehatan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya