Liputan6.com, Jakarta - a Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dinilai perlu melakukan edukasi dan mendorong literasi konsumen dalam penggunaan produk dan jasa badan usaha di Indonesia.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, banyak konsumen pengguna produk dan jasa yang memiliki kebiasaan yang kurang patut dalam menyampaikan pendapatnya.
Baca Juga
"Ada konsumen yang nakal, perlu diberikan note tertentu sekalipun individu, kadang di media sosial bicara menjelekkan produk tertentu, tidak mesti dari transportasi, itu juga perlu diberikan catatan tertentu," ujar Menhub dalam acara HUT YLKI ke-48, Kamis (27/5/2021).
Advertisement
Saat ini, YLKI aktif memberi masukan kepada pemerintah untuk melindungi hak-hak konsumen Oleh karenanya, edukasi yang baik akan membuat konsumen lebih bijak sehingga menyeimbangkan peran YLKI itu sendiri.
Menhub turut menyampaikan apresiasinya kepada YLKI yang telah rutin memberi saran dan kritik terhadap kebijakan pemerintah yang berdampak pada konsumen, baik kecil maupun besar. Menurutnya, di era disrupsi, seluruh pihak harus melakukan kolaborasi pentahelix, tidak bisa berdiri sendiri.
"Kadang Pak Tulus (Ketua Pengurus Harian YLKI) suka kasih catatan yang bikin kuping pedas. Tapi tidak apa-apa, itu realitas, perbedaan pendapat kita disukusi, mana yang terbaik, kita ambil, yang penting kita bisa kasih layanan terbaik bagi masyarakat," ujar Budi Karya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kata YLKI
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan, persoalan konsumen berkaitan erat dengan ekonomi digital saat ini.
"Regulasi belum terlalu sempurna, masyarakat belum melek digital, indeks kepercayaan konsumen belum membaik, data YLKI menyebutkan 4 tahun terakhir pengaduan konsumen didominasi masalah digital terutama di sektor transportasi, financial services dan asuransi," katanya.
Advertisement