Liputan6.com, Jakarta Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melakukan kolaborasi dengan Forum Rektor Indonesia (FRI) dengan penandatanganan nota kesepahaman tentang kolaborasi program dan kegiatan pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam rangka penanaman modal.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, kerjasama ini merupakan amanat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja) yang telah disahkan pada November tahun 2020 lalu.
Dalam hal ini, Kementerian Investasi/BKPM terus melakukan fasilitasi seluruh investor yang menanamkan investasinya dan mendorong kolaborasi antara investor besar dengan pengusaha serta UMKM di daerah.
Advertisement
Bahlil menegaskan kembali, bahwa UMKM memiliki peran penting dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia, terutama dalam kondisi pandemi COVID-19 saat ini. Selain kemudahan perizinan melalui sistem Online Single Submission (OSS), Bahlil menambahkan bahwa negara juga mempermudah akses bagi UMKM untuk mendapatkan pendanaan dari sektor perbankan berupa kredit usaha.
"Namun 53 persen UMKM ini masih informal. Anak muda yang ingin jadi pengusaha UMKM sedikit sekali, karena perizinannya susah. Oleh karena itu kami dorong percepatan untuk UMKM yang belum memiliki izin agar mengurus NIB (Nomor Induk Berusaha) melalui OSS," ungkap Bahlil dalam keterangan tertulis, Sabtu (26/6/2021).
Menurut dia, pendampingan dari Kementerian Investasi/BKPM dan asosiasi pengusaha seperti Kadin Indonesia dan HIPMI juga diharapkan dapat menguatkan semangat kewirausahaan mahasiswa. Tujuannya agar semakin banyak lulusan perguruan tinggi yang menjadi pengusaha.
"Kita dorong output mahasiswa perguruan tinggi ini untuk bisa menjadi entrepreneur. Namun, hal ini tidak bisa hanya dari kemauan mahasiswa saja. Negara juga harus hadir memfasilitasi perizinannya," imbuh Bahlil.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Saling Melengkapi
Sementara Ketua FRI Arif Satria mengungkapkan apresiasinya atas kerjasama yang dilakukan ini. Arif berharap kolaborasi ini dapat saling melengkapi peran pemerintah dan dunia akademik sehingga memberikan dampak nyata terhadap penguatan UMKM di Indonesia.
"Kami menyambut baik harapan dari Pak Menteri untuk mendorong perguruan tinggi mencetak semakin banyak pengusaha UMKM. Perguruan tinggi adalah pusatnya inovasi, namun masih memerlukan bimbingan dan pendampingan dari kementerian dan pelaku usaha," ujar Arif.
Advertisement