Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia mencatat hingga 19 Juli 2021, aliran modal asing yang ke luar Indonesia sebesar USD 0,70 miliar.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, kelaurnya modal asing ini sejalan ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat.
Sementara itu, investasi portofolio pada triwulan II 2021 mencatat net inflow sebesar USD 4,28 miliar. Dengan demikian, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) diprakirakan tetap baik, sehingga mendukung ketahanan sektor eksternal.
Advertisement
"Defisit transaksi berjalan triwulan II 2021 diprakirakan tetap rendah, didukung oleh surplus neraca perdagangan sebesar USD6,30 miliar, meningkat dibandingkan dengan surplus triwulan sebelumnya sebesar USD5,56 miliar," jelas Perry di Jakarta, Kamis (22/7/2021).
Kinerja positif tersebut ditopang oleh peningkatan ekspor komoditas utama seperti CPO, batubara, besi dan baja, serta kendaraan bermotor, di tengah kenaikan harga komoditas dunia. Perbaikan ekspor terjadi di Sumatera, Sulampua, dan Jawa.
Sementara itu, neraca modal diperkirakan mengalami surplus didukung oleh aliran modal asing masuk dalam bentuk penanaman modal asing dan investasi portofolio.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Cadangan Devisa
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2021 tercatat sebesar USD137,1 miliar, setara dengan pembiayaan 9,2 bulan impor atau 8,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
"Ke depan, defisit transaksi berjalan pada 2021 diprakirakan tetap rendah di kisaran 0,6 persen hingga 1,4 persen dari PDB, sehingga mendukung ketahanan sektor eksternal Indonesia," katanya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Advertisement