Stok Beras Aman dan Stabil Meski Perpanjangan PPKM

Stok tersebut di atas kondisi normal yang hanya berkisar 32.000 sampai 34.000 ton.

oleh stella maris diperbarui 23 Jul 2021, 09:14 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2021, 09:14 WIB
Kementan
Kementan.

Liputan6.com, Jakarta Memasuki perpanjangan masa PPKM, stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta terpantau dalam kondisi aman. Stok beras di PIBC saat ini mencapai 38.439 ton, seperti yang dilansir dari website Foodstation.id pada 22 Juli 2021, pukul 17:56 WIB.

“Stok tersebut di atas kondisi normal yang hanya berkisar 32.000 sampai 34.000 ton,” ungkap Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo dalam keterangan pers, Kamis (22/7).

Selain stok beras, harga pun sampai saat ini terpantau stabil. Dilansir dari website yang sama, harga beras premium cianjur slyp berada di kisaran Rp 12.250, sementara beras medium IR 64 III di kisaran Rp8,275.

Tren harga beras masih relatif stabil. Malah turun sekitar satu persen dibandingkan dengan rata rata bulan sebelumnya," ujar Pamrihadi.

Ketersediaan beras di PIBC hingga kini masih dijadikan sebagai barometer stok beras nasional. Tingkat harga beras di DKI Jakarta, utamanya di PIBC, akan mempengaruhi kondisi harga beras di beberapa wilayah Indonesia.

Pada kesempatan terpisah, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan ketersediaan beras nasional saat ini masih dalam kondisi terkendali karena panen raya untuk musim tanam kedua terjadi hampir di semua daerah.

“Memasuki musim panen raya berarti stok beras kita makin meningkat. Bahkan kita over stock di beberapa daerah,” ungkap Syahrul seusai melaporkan stok beras nasional kepada Presiden Joko Widodo, di Istana Bogor, hari ini.

Terpantau, panen raya musim tanam kedua berlanjut di sejumlah sentra padi, seperti di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Barat, dan juga pulau Sulawesi.

Kementerian Pertanian bersama pemerintah daerah, diungkapkan Syahrul, terus berupaya melakukan peningkatan produktivitas.

“Sejumlah upaya yang dilakukan adalah penggunaan teknologi, menambah mekanisasi, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, dan menggunakan varietas benih unggul,” jelasnya.

 

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya