Bandara YIA Bakal Punya Akses Langsung ke Tol Solo dan Borobudur

Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulon Progo akan semakin mudah diakses setelah disepakatinya desain jalan tol solo Jogja.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 28 Jul 2021, 15:30 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2021, 15:30 WIB
Sentuhan Warna AkzoNobel di Bandara Internasional Yogyakarta
Suasana di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), Rabu (11/11/2020). Proses pengecatan yang menghabiskan 300 ribu liter cat pelapis pada seluruh rangka baja dikerjakan oleh AkzoNobel Decorative Paints Indonesia dan AkzoNobel Performance Coatings Indonesia. (Liputan6.com/Pool)

Liputan6.com, Jakarta Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulon Progo akan semakin mudah diakses setelah disepakatinya desain jalan tol yang akan menghubungkan langsung bandara tersebut. Hal itu disepakati Direktorat Jenderal Bina Marga, Sekretariat Daerah Istimewa Yogyakarta, PT Angkasa Pura I (Persero), Badan Pengatur Jalan Tol, dan PT Jogjasolo Marga Makmur.

Sinkronisasi desain konektivitas jalan tol tersebut meliputi akses jalan tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo dengan jalan akses tol menuju YIA dan jalan akses tol menuju akses YOI-Borobudur di kawasan Bedah Menoreh.

Pada kesepakatan itu mencakup rencana desain akses simpang susun YIA pada Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA dengan desain persimpangan tidak sebidang dari dan menuju YIA. Ini difasilitasi dengan lajur tersendiri dan menuju (exit) Jalan Akses YIA-Borobudur (Kawasan Bedah Menoreh), perincian penanganan simpang akses jalan tol, dan hal-hal lainnya.

"Dengan telah disepakatinya sinkronisasi desain konektivitas jalan tol yang terhubung langsung dengan Bandara Internasional Yogyakarta ini, maka para pemangku kepentingan dapat melakukan proses selanjutnya terkait pembangunan tol dan aksesibilitasnya sehingga akses tol dari dan menuju YIA ini dapat segera terwujud," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero), Faik Fahmi, dalam keterangan resmi, Rabu (28/7/2021).

Informasi, pada 17 Agustus 2021 mendatang, akan dioperasikan kereta api Bandara YIA yang akan menghubungkan YIA dengan Stasiun Tugu Yogyakarta. Dengan demikian ini melengkapi pilihan lain selain shuttle bus, taksi bandara (taksi reguler dan taksi daring), bus DAMRI, kereta api dari stasiun terdekat (Stasiun Tugu).

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Layanan dan Fasilitas Pendukung YIA

Sentuhan Warna AkzoNobel di Bandara Internasional Yogyakarta
Calon penumpang menunggu keberangkatan ketika di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), Rabu (11/11/2020). Desain bandara yang melibatkan 43 seniman dalam pembangunan tersebut dibalut dengan warna cat dan pelapis AkzoNobel yang menghabiskan 130 ribu liter kaleng cat. (Liputan6.com/Pool)

Sementara itu, salah satu bandara terluas ini dilengkapi dengan 96 counter check-in, 12 konter imigrasi di area keberangkatan, 8 konter imigrasi di area kedatangan, 74 eskalator, 41 lift, 38 travelator, 60 toilet, 13 nursery room, 45 mushola, 2 kids zone, 4 unit x-ray cabin di screening checkpoint (SCP) 1.

Kemudian, 16 unit x-ray cabin dan 16 unit walk through metal detector (WTMD) di terminal domestik, 7 unit x-ray cabin dan 7 unit WTMD di terminal internasional screening checkpoint (SCP) 2, baggage handling system, dan hold baggage screening (HBS) level 4.

Lalu, gedung parkir yang dapat menampung hingga 4.900 kendaraan roda dua, 1.230 kendaraan roda empat, dan lahan parkir non gedung yang dapat menampung 61 bus dan 402 kendaraan roda empat.

Fasilitas sisi udara YIA memiliki kapasitas 17 parking stand yang dapat menampung 5 pesawat wide body dan 12 pesawat narrow body atau 22 parking stand untuk pesawat narrow body serta dilengkapi dengan 10 aviobridge dan terminal kargo dengan kapasitas 500 ton/hari.

Runway bandara ini memiliki dimensi 3.250 m x 45 m dengan nilai PCN 93 F/C/X/T hingga dapat melayani pesawat terberat seperti Boeing B-777 dan pesawat terbesar seperti Airbus A380.

 


Peringatan Bencana

Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulon Progo beroperasi secara penuh. (Dok AP I)
Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulon Progo beroperasi secara penuh. (Dok AP I)

Bandara yang 11 kali lebih besar dari Bandara Adisutjipto ini dilengkapi sistem terpadu peringatan dini potensi gempa dan tsunami, serta cuaca ekstrem. Sistem terpadu deteksi dini ini menjadikan YIA sebagai bandara pertama yang memiliki mitigasi gempa dan tsunami.

“Sistem terpadu peringatan dini ini sekaligus melengkapi sistem evakuasi dan manajemen bencana yang telah kami rancang sejak tahap perencanaan. Desain dan struktur seluruh bangunan di area YIA telah siap untuk dijadikan tempat evakuasi sementara (TES) ketika terjadi gempa & tsunami,” kata Fahmi.

Sejak perencanaan bandara ini diklaim telah memperhitungkan potensi risiko gempa dan tsunami sehingga YIA didesain untuk dapat memitigasi gempa hingga magnitudo 8,8 dan tinggi gelombang tsunami hingga 8-12,8 meter dari mean sea level.

Sistem deteksi dini gempa dan tsunami di YIA dibangun berdasarkan perhitungan dan analisis matematis-fisik terhadap posisi dan kekuatan gempa bumi yang termonitor dari Kantor Pusat BMKG Kemayoran, Jakarta. Sistem terpadu deteksi dini gempa dan tsunami ini terdiri dari sistem monitoring atau observasi, sistem processing, sistem diseminasi, dan respons. 


Berdayakan UMKM

Sentuhan Warna AkzoNobel di Bandara Internasional Yogyakarta
Suasana di ruang tunggu Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), Rabu (11/11/2020). Bandara yang melayani sekitar 20 juta penumpang per tahun dibalut dengan warna cat oleh AkzoNobel Decorative Paints Indonesia dan AkzoNobel Performance Coatings Indonesia. (Liputan6.com/Pool)

Yogyakarta International Airport ini hadir dengan konsep arsitektur yang modern dengan balutan interior dan eksterior yang menggambarkan budaya Yogyakarta. Baik itu melalui instalasi karya seni (artwork) yang melibatkan berbagai seniman lokal Yogyakarta, serta beragam area yang telah didesain secara khusus untuk menjadi etalase Yogyakarta, Kulon Progo dan sekitarnya.

Selanjutnya, bandara ini juga menyediakan tenant atau ruang bagi pelaku UMKM yang luas dan bisa dimanfaatkan sebagai sarana bersaing dengan produk internasional.

“Kami juga telah menyiapkan area tenant untuk UMKM seluas 1.500 meter persegi di dalam terminal, yang dapat menampung 300 UMKM dan area seluas 880 meter persegi di Gedung Penghubung yang dapat mengakomodir 170 UMKM. Ini merupakan komitmen kami untuk terus membangkitkan produk UMKM agar mampu bersaing dengan produk-produk internasional khususnya di YIA,” tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya