Transaksi Harian Tanihub Naik 3 Kali Lipat Sejak Pemberlakuan PPKM

TaniHub mengeluarkan paket bundling bertajuk Banses (Bantuan Sesama) untuk memudahkan konsumen yang ingin memberikan bantuan bagi orang lain.

oleh Arief Rahman H diperbarui 02 Agu 2021, 10:15 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2021, 10:15 WIB
Seorang karyawan TaniHub Group melakukan pendataan produk segar di fasilitas National Fulfillment Center (NFC) milik perusahaan di Cikarang, Jawa Barat. (Dok Tanihub)
Seorang karyawan TaniHub Group melakukan pendataan produk segar di fasilitas National Fulfillment Center (NFC) milik perusahaan di Cikarang, Jawa Barat. (Dok Tanihub)

Liputan6.com, Jakarta - startup agritech TaniHub Group terus memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen di masa pandemi Covid-19 yang belum berakhir ini. Dalam situasi penuh tantangan, TaniHub memiliki ekosistem dari hulu ke hilir dengan kapasitas yang cukup tangguh untuk memenuhi permintaan masyarakat atas pangan yang berkualitas.

Chief Marketing Officer TaniHub Group dan Head of TaniHub Ritchie Goenawan mengatakan, ketangguhan atau resilience pada masa yang penuh tantangan merupakan hal yang penting bagi perusahaan. TaniHub Group, tidak hanya siap menghadapi tantangan tetapi juga terus mencari berbagai peluang yang dapat mengakselerasi upaya peningkatan value chain pertanian Indonesia.

“Sebagai sebuah perusahaan, kami merasakan sekali pentingnya resilience, begitu pula halnya dengan mitra dan konsumen kami dari hulu sampai hilir. Pandemi seperti mengingatkan peran kami untuk Indonesia," jelas dia dalam keterangan tertulis, Senin (2/8/2021).

"Sebab, jika kami tidak bisa memberikan layanan, proses dan eksekusi seoptimal mungkin, tentu akan memberikan dampak yang kurang baik. Tidak hanya bagi kami sendiri, tapi juga bagi semua stakeholders,” tambah dia. 

Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung di Indonesia sejak Maret 2020 memicu tren pergeseran yang signifikan dalam kebiasaan berbelanja masyarakat, yaitu dari tradisional menuju digital. Hal ini telah dibuktikan dengan peningkatan transaksi harian di platform e-commerce TaniHub yang saat ini mendekati tiga kali lipat sejak awal Juli, ketika pemerintah dikabarkan menyiapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, yang kemudian saat ini telah berubah menjadi PPKM Level 4.

Pemenuhan kebutuhan dasar pun dilakukan oleh masyarakat secara daring. Sayur, buah, telur, hingga daging ayam menjadi primadona di e-commerce TaniHub, bahkan sebelum adanya pandemi. Yang membedakan adalah peningkatan gramasi pembelian komoditas pangan ini oleh konsumen ketika pandemi melanda Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa TaniHub telah menjadi pilihan yang dapat diandalkan konsumen untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka.

“Dengan mobilitas yang terbatas saat pandemi dan semakin banyak orang yang ingin melindungi dirinya dari ancaman virus, kami melihat masyarakat mulai terbuka untuk mencoba berbelanja bahan pangan secara daring. Kami memang merasakan lonjakan order, tapi yang juga penting adalah semakin banyak orang mencoba berbelanja online untuk pertama kalinya,” kata Ritchie.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Paket Bundling

Seorang karyawan TaniHub Group melakukan pendataan produk segar di fasilitas National Fulfillment Center (NFC) milik perusahaan di Cikarang, Jawa Barat. (Dok Tanihub)
Seorang karyawan TaniHub Group melakukan pendataan produk segar di fasilitas National Fulfillment Center (NFC) milik perusahaan di Cikarang, Jawa Barat. (Dok Tanihub)

Kendati menghadapi lonjakan permintaan, Ritchie menekankan bahwa TaniHub Group terus berkomitmen dalam melayani konsumen dengan lebih baik dan cepat. Perusahaan memastikan ketangguhan ekosistemnya dengan secepat mungkin beradaptasi dan memperkuat koordinasi dari hulu ke hilir.

Dengan upaya tersebut, perusahaan dapat terus menjaga service level-nya agar konsumen tetap setia mendukung petani Indonesia dengan berbelanja melalui aplikasi maupun online store TaniHub.

Di sisi hulu, perusahaan tidak berhenti memperkuat sistem supply-demand forecasting yang terus dibangun untuk membantu petani dalam kultivasi tanaman pangan mereka, sehingga pasokan dapat selalu cukup memenuhi permintaan, baik di saat normal maupun ketika terjadi lonjakan. Sedangkan di sisi hilir, perusahaan terus berkreasi melalui berbagai program untuk memenuhi permintaan konsumen, baik yang umum maupun spesifik.

Sebagai contoh, TaniHub telah mengeluarkan paket bundling bertajuk Banses (Bantuan Sesama) yang mencakup berbagai jenis produk segar dan sembako untuk memudahkan konsumen yang ingin memberikan bantuan bagi orang lain.

“TaniHub Group selalu dengan senang hati berkolaborasi dengan berbagai pihak yang bersedia menyalurkan dana, effort, dan waktu dalam rangka memastikan keterjagaan pasokan bahan pangan di masyarakat, terlebih pada masa pandemi saat ini,” pungkas Ritchie.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya