Liputan6.com, Jakarta- Pahlawan bukanlah hanya mereka yang mati di medan perang, atau berhasil memerdekan suatu bangsa. Terkadang, mereka lebih banyak dilewati di jalan, tidak dilirik dua kali dan hanya menjadi sebuah wajah yang dilupakan begitu saja.
Namun, mereka patut diapresiasi. Pada peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ini, mereka pantas diingat juga sebagai pahlawan Indonesia di masa pandemi Covid-19 karena Berani Berubah dari kebiasaannya demi membantu korban pandemi.
Baca Juga
Agus Susanto misalnya, yang merupakan seorang penggali kubur jenazah Covid-19. Dia menjadi saksi kesedihan keluarga yang harus ditinggalkan orang tercintanya akibat Covid-19, dan ikut mempertaruhkan kesehatannya setiap kali harus menggali kubur.
Advertisement
“Biasanya pemakaman itu kita satu orang untuk mengazankan. Nah, kesedihannya di situ, enggak bisa melihat langsung prosesi pemakaman secara langsung karena harus ada jarak,” tutur dia kepada Tim Berani Berubah.
Kemudian, ada pula Solichin yang meluangkan waktunya untuk menjadi relawan pemulasaran jenazah pasien Covid-19. Tujuannya menjadi relawan bukan untuk materi, namun murni untuk membantu.
“Alhamdulillah ada rasa apa ya bangga dalam diri sendiri bisa dalam membantu masyarakat dan juga berguna di bidang kemanusiaan,” tutur Solichin.
“Pandemi ini, orang keluar atau orang menjauh dari yang kena musibah kita maju. Ibaratnya, ada nilai tersendiri. Bukannya membanggakan diri tapi ada rasa senang sekali di situ,” sambung dia.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Supir Ambulans dan Donasi Soto
Selain itu, ada juga Komari yang menjadi seorang supir ambulans di tengah kondisi pandemi seperti ini. Berawal dari ajakan teman, kini dia ingin terus bisa membantu, sekecil apapun itu.
“Karena bisa membantu orang sekarang bantuan itu penting sekali. Kebanyakan orang udah nggak bisa ngapa-ngapain, terus kita bisa membantu itu sudah senang sekali saya,” ujar Komari.
“Jadi karena ada tawaran sebagai relawan saya langsung iya setuju gitu karena sisa umur saya itu saya sumbangkan,” lanjutnya.
Terakhir adalah Ahmad Mujahidin. Dia sadar bahwa dirinya tak bisa hanya diam saja di tengah pandemi Covid-19 ini, maka dia pun tergerak untuk memberikan donasi soto dari restorannya untuk masyarakat daerahnya yang sedang isoman.
“Target awal memang kita hanya 5 hari untuk 1.000 paket soto, jadi sekecamatan Sleman, lokasi sotonya di Kecamatan Sleman terdiri dari 5 kelurahan,” ungkap dia.
“Saya tidak ingin setidaknya di lingkungan kami itu ada orang-orang yang terabaikan,” dia mengakhiri.
Pastinya cerita ini menjadi kisah inspiratif untuk pantang menyerah di saat kondisi terpuruk. Yuk, ikuti kisah ini maupun yang lainnya dalam Program Berani Berubah, hasil kolaborasi antara SCTV, Indosiar bersama media digital Liputan6.com dan Merdeka.com.
Program ini tayang di Stasiun Televisi SCTV setiap Senin di Program Liputan6 Pagi pukul 04.30 WIB, dan akan tayang di Liputan6.com serta Merdeka.com pada pukul 06.00 WIB di hari yang sama.
Ingin tahu cerita lengkapnya, simak dalam video berikut ya.
Advertisement