Kementan Dukung Perluasan Akses Pasar Internasional Ekspor Buah

Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan eksebisi potensi buah segar Indonesia ke pasar Eropa.

oleh Reza pada 18 Sep 2021, 09:53 WIB
Diperbarui 18 Sep 2021, 09:50 WIB
Kementan
Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan eksebisi potensi buah segar Indonesia ke pasar Eropa.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan eksebisi potensi buah segar Indonesia ke pasar Eropa. Buah segar memang menjadi satu diantara 5 komoditas Indonesia yang dibawa ke Brussel Belgia untuk dipamerkan dalam event Discover Indonesian Super Foods and Drinks.

Mengenai hal ini, Indonesia sejak lama dikenal sebagai pemasok buah segar ke pasar mancanegara. Hal ini seperti yang dijelaskan Muhid, eksportir buah Mangga Gadung asal Pasuruan, Jawa Timur.

"Singapura, Malaysia dan Arab Saudi adalah negara negara pengimpor buah asal Indonesia. Jadi memang potensi buah segar kita sangat besar sekali," ujar Muhid, Jumat, 17 September 2021.

Ia pun menyampaikan terimakasih atas perhatian besar pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian yang membawa buah lokal ke pameran dan forum internasional di Belgia.

"Kami petani dan eksportir buah merasa sangat terbantu sekali dengan upaya pemerintah yang memamerkan buah kita ke Eropa. Semoga buah nasional semakin jaya," katanya.

Muhid menambahkan, sejauh ini ada 4 Kecamatan yang memproduksi buah mangga berkualitas tinggi di wilayah Pasuruan. Diantaranya Kecamatan Rembang yang memiliki luas tanam 850 hektare, Kecamatan Bangil 50 hektare, Kecamatan Pasuruan 100 hektare dan Kecamatan Sukorejo 500 hektare.

"Ke depan saya berharap petani di 4 kecamatan ini bisa mengekspor melalui 1 pintu. Jadi tidak melalui perantara. Langkah ini penting dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani buah di Pasuruan," katanya.

Sebagai infomasi, Delegasi Kementan hadir ke Roma, Italia untuk menghadiri pertemuan G20 Open Forum on Sustainable Agriculture. Di sana Kementan akan menyampaikan materi kenegaraan berjudul meningkatkan produktivitas, membuka lapangan kerja, dan penambahan nilai dalam sistem pertanian pangan Indonesia.

 

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya