Sapa UMKM Kaltim, Menko Luhut: Enggak Perlu Takut, Kalau Ada Masalah Kasih Tahu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan berkesempatan untuk berbincang dengan pelaku UMKM asal Kalimantan Timur.

oleh Arief Rahman H diperbarui 23 Sep 2021, 11:10 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2021, 11:10 WIB
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dalam Pembukaan Puncak KKI 2021, Kamis (23/9/2021).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan berkesempatan untuk berbincang dengan pelaku UMKM asal Kalimantan Timur. Mendengar masalah yang dihadapi pelaku usaha tersebut, Menko Luhut memastikan pemerintah akan senantiasa membantu.

Adalah Fanti Wahyu Nurvita, pelaku UMKM di bidang kerajinan kriya dan wastra. Ada berbagai produk, misalnya Bordir, tas, doyo, serta kriong dan sarut yang sedang dieksplorasi oleh timnya, serta terpenting adalah sarung samarinda yang telah merambah kancah global.

“Teman-teman (UMKM) Kaltim, kalau ada masalah kasih tahu saja, nanti Bu Fanti ketemu kami apa yang bisa kita bantu, ibu gak perlu takut,” kata Menko Luhut dalam Pembukaan Puncak KKI 2021, Kamis (23/9/2021).

Menko Luhut yang juga jadi Ketua Tim Pengarah Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia menegaskan bahwa pihaknya akan jemput bola para pelaku UMKM yang membutuhkan bantuan.

“Ibu jangan khawatir kita jemput bola, ada yang bikin kopi waktu itu dari Enrekang saya sudah undang kemari, kita suruh lihat ke sana, jadi kita kerja tim, dengan kementerian dan lembaga lainnya,” katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Peran Penting UMKM Pulihkan Pertumbuhan Ekonomi
Perajin membuat kerajinan dari bahan rotan di Jakarta, Senin (13/9/2021). Kementerian Keuangan menyebutkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) akan menjadi salah satu sektor dunia usaha yang memegang peranan luar biasa penting di dalam pemulihan ekonomi Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kendala UMKM

Sementara itu, Fanti menuturkan bahwa salah satu kendala yang perlu diatasi adalah terkait perluasan pasar dari produk khas Kalimantan Timur.

“Perluasan pasar minimal adalah bagaimana caranya produk kalimantan timur bisa dikenal di Indonesia, global pentahelix ini bisa lebih kompak juga agar kita umkm bener-benar bisa menopang ekonomi negara,” tuturnya.

Selain pada sektor perluasan pasar, ia juga meminta perlu ada bantuan pada sektor Research and Development atau penelitian dan pengembangan pada produk-produk yang memiliki potensi.

Salah satunya terkait dengan produk-produk yang saat ini masih dieksplorasi oleh tim Fanti.

“Perlu RnD beberapa produk yang baru di eksplor. Karena keunikan dan khas baru. Lalu, di sektor penjualan luar negeri kita butuh intelligent agent (di negara) yang akan kami tuju agar ada penyesuaian produk untuk kita salurkan,” kata Fanti.

Menjawab hal itu, Menko Luhut menjawab bahwa terkait agen di luar negeri, pelaku UMKM bisa memanfaatkan kerja sama dengan Duta Besar di negara tujuan. Misalnya, kata dia, dubes Indonesia di Singapura yang telah bekerja sama dengan BI untuk memamerkan produk UMKM Indonesia di negara tetangga.

Selain itu, ada pula terkait dubes Indonesia di Washington DC yang juga memasarkan produk UMKM lokal dari Bali. Namun, Luhut meminta pelaku UMKM untuk memastikan kualitas dari produknya.

“Ibu juga bisa difasilitasi, saya minta kualitasnya jangan nanti tidak konsisten. Kami akan tetap bantu, saya sudah minta (tim) untuk kita lakukan training dan total quality control,” kata Menko Luhut.

Tak berhenti disitu, Fanti meminta untuk jajaran kementerian dan bumn untuk jadi brand ambassador produk miliknya dalam kegiatan sehari-hari. Tujuannya agar bisa dikenal masyarakat lebih luas lagi.

Kemudian, dengan adanya gerakan KKI ini, Fanti mengaku banyak terbantu setelah bergabung dengan lingkup yang telah dibantu Bank Indonesia.

“Sudah alhamdulillah banyak banget manfaatnya, karena mendampingi end-to-end jadi UMKM gak merasa sendiri. Gimana caranya meningkatkan kualitas dan desain, gimana ekspor. Yang sedang kami upayakan adalah bagaimana bisa digital produksi, keuangan, pembayaran QRIS,” tuturnya.   

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya