Pelamar Kartu Prakerja Capai 75 Juta Orang, Tersebar Sabang sampai Merauke

Penerima Kartu Prakerja tersebar di 514 kabupaten dan kota. Dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Sep 2021, 17:30 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2021, 17:30 WIB
Kartu Prakerja. Dok Prakerja.go.id
Kartu Prakerja. Dok Prakerja.go.id

Liputan6.com, Jakarta - Antusias masyarakat untuk ikut dalam Program Kartu Prakerja sangat tinggi. Terbukti, jumlah pendaftar Kartu Prakerja mencapai 75 juta orang yang kemudian diseleksi.

"Antusiasme masyarakat tiap gelombang selalu tinggi. Saat ini kami telah menerima sekitar 75 juta pendaftar," kata Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari di Jakarta, Jumat (24/9/2021).

Dalam hal persebaran peserta, penerima Kartu Prakerja tersebar di 514 kabupaten dan kota. Dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote.

Hampir 100 persen peserta program Kartu Prakerja yang lolos telah menyelesaikan pelatihan. Berbagai kisah sukses alumni program ini disiarkan di akun sosial media sehingga bisa memotivasi masyarakat lain.

"Semester 1 2021, 99 persen peserta telah menyelesaikan pelatihan. Kisah sukses para peserta Kartu Prakerja tersebut juga sangat memotivasi, dapat dilihat di akun Instagram kami @prakerja.go.id," kata dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Banyak Manfaat

Prakerja
Program Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi kerja & kewirausahaan berupa bantuan biaya yang ditujukan untuk pencari kerja.

Kartu Prakerja dirasa banyak bermanfaat. Salah satunya tercatat oleh survei Ipsos yang menyatakan Kartu Prakerja merupakan program di masa pandemi yang paling banyak diterima dan paling bermanfaat bagi masyarakat.

Dia mengatakan tujuan utama program Kartu Prakerja untuk memberikan pancing dalam bentuk pelatihan meningkatkan kompetensi, bukan memberikan ikannya. Namun dia tidak mempermasalahkan bila ada masyarakat yang hanya memanfaatkan dana insentif.

Denni maklum karena dalam kondisi pandemi, banyak orang yang membutuhkan bantuan. Namun sebagai upaya pendampingan, pihaknya terus memberikan edukasi, sosialisasi. Termasuk memberikan rekomendasi pekerjaan yang sesuai keterampilan yang didapatkan peserta saat mengikuti program.

"Jika ada peserta yang juga mengharapkan insentifnya, tentu saja itu manusiawi mengingat kondisi pandemi yang menyulitkan banyak orang," kata dia.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya