Liputan6.com, Jakarta Umumnya, orang menganggap usia 20-an menjadi waktu terbaik untuk memulai bisnis. Namun, anggapan tersebut sering kali memberikan tekanan kepada calon pengusaha muda.
Laporan penelitian ScienceDirect menunjukkan bahwa pengusaha muda yang mendirikan bisnis di usia 20-an memiliki rasio keberhasilan yang sama dengan pengusaha di usia 50-an.
Baca Juga
Lebih lanjut, penelitian menemukan pengusaha muda cenderung memiliki pemahaman yang baik tentang teknologi dan tidak suka untuk mengambil risiko. Sementara itu, pengusaha yang berusia lebih tua mendapatkan keuntungan dari pengalaman, keterampilan bisnis, akses keuangan, dan jaringan dalam industri bisnis yang lebih luas.Â
Advertisement
Penelitian juga mencatat orang yang berusia 30-an sampai 40-an lebih sedikit menikmati kesuksesan dari bisnis mereka karena adanya tanggung jawab terhadap keluarga, ketidakinginan untuk mengambil risiko besar, dan rutinitas menabung untuk masa depan.
Membangun bisnis sendiri memberikan Anda kebebasan dalam menjalankan ide, menciptakan lingkungan kerja yang sehat, hingga mencari lebih banyak pendanaan dari berbagai sumber. Melansir dari Entrepreneur, Kamis (29/9/2021), berikut adalah 6 tips yang bisa diterapkan oleh pengusaha muda sebagai langkah awal sebelum membangun bisnis.
1. Lakukan Riset Terkait Ide Bisnis
Setelah mendapatkan ide bisnis, Anda harus memastikan kelayakan dari ide tersebut. Riset pasar dan melakukan penilaian terhadap pesaing bermanfaat untuk menentukan kebutuhan pelanggan, wilayah yang akan dijadikan sebagai target bisnis, hingga mengatur keuangan.
Manfaat lainnya dari sebuah riset adalah membantu untuk meningkatkan keterlibatan dengan pelanggan potensial dan menciptakan produk yang bisa memenuhi kebutuhan pelanggan. Selanjutnya, alokasi dana yang dibutuhkan juga akan menjadi lebih jelas. Â
2. Tuliskan Rencana Bisnis
Saat meluncurkan bisnis, tentunya Anda memiliki beberapa target dan tujuan yang ingin dicapai. Sebuah bisnis yang sukses akan menggunakan target dan tujuan tersebut sebagai peta dalam menentukan arah gerak bisnis.
Hal terpenting yang harus dimiliki dalam rencana bisnis adalah tujuan, analisis pasar, deskripsi produk, dan analisis pesaing. Informasi tersebut membantu Anda menetapkan target yang jelas untuk setiap karyawan dan menilai pencapaian setiap bulannya. Â
3. Validasi Bisnis Secara Resmi
Setelah mengembangkan ide dan mengatur semua sumber daya yang diperlukan, Anda harus memvalidasi bisnis sesuai dengan hukum yang berlaku. Kegiatan validasi yang dimaksud adalah mendaftarkan bisnis ke lembaga terkait, mengamankan lisensi dan izin yang tepat, serta mendapatkan ID pajak.
Dengan demikian, Anda bisa menjalankan bisnis tanpa hambatan. Validasi juga membantu dalam proses pengumpulan pendanaan di masa mendatang dan menciptakan ‘nama’ di industri bisnis.
Advertisement
4. Perhatikan Kondisi Keuangan
Mengumpulkan pendanaan merupakan tugas berat bagi seorang pengusaha pemula. Pasalnya, tawaran pinjaman dari bank dan lembaga keuangan sangat terbatas bagi bisnis baru.
Keperluan untuk menggunakan uang bisa muncul kapan saja. Oleh karena itu, Anda harus mengevaluasi kembali pihak-pihak terpercaya yang bisa memberikan pendanaan sehingga menyelamatkan kondisi keuangan saat krisis.
5. Lindungi Bisnis
Anda harus melindungi bisnis dari insiden yang tak terduga, seperti bencana alam hingga pelanggaran data dengan menggunakan asuransi. Perlindungan tersebut membantu Anda untuk menyelesaikan berbagai permasalahan dalam kerangka hukum yang tepat.
6. Memasarkan Bisnis
Bisnis tidak dapat dibangun tanpa memiliki perencanaan pemasaran. Era digital membuat pemasaran dan peliputan dari media menjadi sangat penting untuk menonjolkan produk dan layanan bisnis.
Mempromosikan bisnis di media sosial dan memanfaatkan peliputan dari majalah atau media online menjadi cara terbaik untuk memasarkan bisnis secara efektif.
Reporter: Shania