Liputan6.com, Jakarta Pertamina International Shipping (PT PIS) melakukan transformasi dari subholding shipping menjadi subholding marine and logistics. Ini merupakan sebuah rencana untuk memperluas bisnis yang tidak hanya mengelola kapal, tetapi bisnis logistik kelautan.
Upaya tersebut dilakukan untuk mempercepat portofolio perusahaan menuju pasar global. Tentunya, ada beberapa hal yang masih perlu ditunjang, seperti kinerja dari operasional kapal yang ditingkatkan.
Baca Juga
“Transformasi saat ini menjadi subholding integrated marine logistics telah berhasil melakukan pencapaian dari sisi kinerja operasional kapal,” ujar Direktur Operasi PT PIS Arief Kurnia Risdianto, Rabu (29/09/2021).
Advertisement
PIS juga memberikan dukungan penuh atas keputusan dari Pertamina yang ingin menargetkan posisi top 100 perusahaan dunia di Global Fortune 500 dengan nilai valuasi sebesar Rp 1.430 triliun yang ingin dicapai pada 2024.
Kinerja yang ingin dicapai menghasilkan beberapa strategi yang akan dilakukan seperti perubahan pola pikir, prosedur, cara kerja, mengoptimalisasikan support system serta kemajuan berkelanjutan dalam menambah nilai Kapal Milik
Keberhasilan tersebut antara lain dapat dilihat dari segi kinerja operasi kapal milik PIS yang berhasil menunjukkan kinerja Transport Loss yang sangat baik yaitu 0.009 persen per YTD Juli 2021.
Di mana sangat jauh memenuhi dari target losses RKAP 0,07 persen maupun international shipping practise di 0,3 persen.
Kemudian dari sisi Compliance atas Pumping Rate yang ditetapkan dalam Fixture Note Kapal Milik mencapai kinerja yang baik dengan presentase sebesar 99,3 persen per YTD Juli 2021.
Ini melampaui target KPI yang ditetapkan yaitu 95 persen, dan dari sisi Compliance atas Speed YTD Juli 2021 juga menunjukkan kinerja yang baik yaitu mencapai 99,8 persen, melampaui target KPI yang ditetapkan yaitu 95 persen.
Pencapaian yang Diterima
Saat ini, perusahaan sendiri memiliki 11 rute pelayaran internasional yakni Afrika, Arab Saudi, UEA, Australia, Singapura, Malaysia, China, US, India dan Bangladesh. Capaian tersebut menunjukkan kinerja operasional kapal yang memiliki performa yang cukup impresif.
Erry Widiastono selaku Direktur Utama Pertamina International Shipping mengatakan bahwa ia cukup terkesan dengan capaian kinerja operasional kapal di pertengahan Q3 202 karena membuktikan komitmen yang telah dijalankan untuk menjadi Asia’s leading shipping company.
Ke depannya, hal yang ingin terus dikembangkan adalah mendorong kinerja operasional kapal ini bisa terus ditingkatkan sehingga bisa mencapai kinerja operasional kapal yang efektif dan efisien.
Peningkatan pengangkutan kargo ekspor/impor baik untuk pasar Pertamina group maupun non pertamina (3rd party business) dan pengangkutan laut antar pelabuhan di Indonesia menjadi langkah strategis yang diambil untuk mencapai visi yang telah disusun.
Kapal yang dimiliki telah berhasil meningkatkan performa pelaksanaan docking (pemeliharaan kapal) kapal baik dari sisi waktu dan biaya, dengan realisasi sebesar 103 persen, melebihi target KPI yang ditetapkan yaitu 95 persen.
Tidak hanya itu, pada pertengahan Q3 sebanyak 39 Kapal Milik lolos SIRE (Ship Inspection Report) dari berbagai oil major seperti Shell, Petron, Suncor, Enoc, MISC, Phillips 66, Bakri, dan Idemitsu.
Reporter: Caroline Saskia
Advertisement