Atasi Kemacetan Bandung, Flyover Kopo Ditargetkan Rampung Februari 2022

Paket pekerjaan Flyover Kopo Bandung senilai Rp 288 miliar telah dimulai sejak 13 November 2020.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 05 Okt 2021, 10:00 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2021, 10:00 WIB
Pasteur Tergenang 1 Meter, Bandung Macet Parah
Kemacetan panjang akibat banjir terjadi hingga ke Dago, Bandung. (Liputan6.com/Kukuh Saokani)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga mempercepat penyelesaian Flyover Kopo di Jalan Raya Soekarno-Hatta, Kota Bandung. Ditargetkan jalan layang penghubung Kota Bandung dan Kabupaten Bandung ini bisa rampung pada Februari 2022.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 4.5 Jawa Barat Heri Wahyu Wibowo mengatakan, lokasi flyover Kopo melewati persimpangan sebidang jalan raya Kopo dan jalan persimpangan Cibaduyut di Jalan Soekarno-Hatta ditargetkan dapat terselesaikan lebih cepat dari perencanaan awal.

"Saat ini progres fisik telah mencapai 42,91 persen dan pengerjaan di lapangan sudah memasuki tahapan pengangkatan balok beton (erection girder). Sampai Kamis 30 September 2021 sudah berhasil mengangkat dan memasang 9 girder," terangnya, Senin (5/10/2021).

"Paket pekerjaan senilai Rp 288 miliar tersebut telah dimulai sejak 13 November 2020 dan sesuai jadwal rampung pada 3 November 2022. Melihat progres saat ini yang melebihi target dari perencanaan awal, untuk konstruksi struktur flyover mungkin bisa sudah selesai pada Februari tahun depan," sambungnya.

Heri menambahkan, untuk meminimalkan gangguan pekerjaan terhadap arus lalu lintas di sekitar lokasi pembangunan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Korps Lalu Lintas dan Dinas Perhubungan setempat. Selain menjalankan rekayasa lalu lintas, PPK 4.5 Jawa Barat juga melakukan pelebaran jalan dua lajur.

"Jalan Soekarno-Hatta yang merupakan lokasi pekerjaan pembangunan memiliki enam lajur, untuk pengerjaan ini memang memakai tiga lajur, namun sebelum pekerjaan dilakukan kami sudah melebarkan jalan dua lajur sehingga diharapkan dapat mengurangi gangguan terhadap arus lalu lintas," jelasnya.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Jalur Utama Komuter

Gedung Sate
Gedung Sate, salah satu gedung ikonik di Jawa Barat. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat.

Jalan Soekarno-Hatta wilayah Kopo merupakan jalur utama komuter untuk wilayah Cimahi-Bandung. Selain itu pada area tersebut juga ada dua akses tol yaitu Tol Kopo dan Tol Pasir Koja. Karena alasan tersebut, jalan Soekarno-Hatta kerap mengalami kemacetan. Keberadaan flyover Kopo nantinya diharapkan dapat mengurangi kepadatan arus kendaraan.

Untuk meminimalkan gangguan terhadap sekitar, kata Heri, konstruksi flyover yang memiliki dua bentang 46 meter dan 43 meter ini juga menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD).

"Ini merupakan alat pancang jenis statis dimana cara bekerjanya dengan menekan bukan memukul. sehingga mengurangi getaran dan suara (kebisingan) dalam kerjanya," ujar dia.

Flyover Kopo menggunakan dua jenis balok beton pracetak yaitu PCI girder dan PCU girder. Jumlah PCI girder yang dipergunakan sebanyak 171 unit dengan berat masing-masing sebesar 85 ton. Sedangkan untuk PCU girder yang dipakai ada 12 unit dengan berat masing-masing mencapai 200 ton.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya