Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan Pemerintah memberikan tambahan Penanaman Modal Negara (PMN) untuk PT Hutama Karya dan PT Waskita Karya.
“Untuk APBN 2021, cadangan PEN sebesar Rp 33 triliun yang kemudian akan dijadikan PMN kepada investasi BUMN sebesar Rp 17 triliun yaitu kepada Hutama Karya sebesar Rp9,1 triliun, Waskita Karya Rp 7,9 triliun,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam Raker bersama Komisi XI DPR, Senin (8/11/2021).
Baca Juga
Adapun PT Hutama Karya mendapatkan PMN untuk pembangunan ruas Jalan Tol Trans Sumatera Kuala Tanjung-Parapat, Sigli-Banda Aceh, Lubuk Linggau-Bengkulu, Medan-Binjai, Pekanbaru-Dumai, Binjai-Langsa, Indralaya-Muara Enim, Kisaran-Indrapura, dan Pekanbaru-Padang.
Advertisement
Total penyerapan tenaga kerja pada proyek ini sebanyak 212.935 orang. Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) yang mendukung pengadaan sebagian tanah untuk kelanjutan proyek Jalan Tol Trans Sumatera juga mendapatkan PMN.
“Adanya penyelesaian atau peningkatan lagi jumlah ruas yang diselesaikan di Jalan Tol Trans Sumatera diharapkan akan makin meningkatkan mobilitas dan kegiatan ekonomi masyarakat di Pulau Sumatera dan makin terhubung baik dengan Pulau Jawa maupun di sebelah utara terutama daerah Medan hingga Aceh,” kata Menkeu.
Pada PT Waskita Karya, PMN digunakan untuk penguatan permodalan investasi jalan tol untuk ruas Kayu Agung-Palembang-Betung, Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, Bogor-Ciawi-Sukabumi, Cimanggis-Cibitung, Krian-Legundi-Bunder-Manyar, Pasuruan-Probolinggo, dan Pejagan-Pemalang.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Selanjutnya
Selain itu, PMN pada PT PLN dilakukan untuk transmisi listrik gardu induk dan distribusi listrik pedesaan untuk mencapai 100 persen elektrifikasi di Indonesia. Sehingga, fokus PLN ini di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal).
Sementara itu, PT SMF mendapatkan PMN untuk mendukung pembiayaan perumahan bagi masyarakat berpendapatan rendah dengan targetnya 157.500 unit. PT SMF menyediakan 25 persen dari kebutuhan pembiayaan untuk proyek perumahan tersebut.
Tidak berhenti disitu, Pemerintah juga memberikan PMN pada Kawasan Industri Terpadu Batang untuk peningkatan daya saing investasi, penciptaan lapangan kerja baru, serta membangun pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Tengah. Pemerintah juga memberikan PMN pada PT PPI/ITDC untuk mendukung pariwisata di TanaMori NTT.
Lalu, LPEI juga diberikan PMN untuk penyediaan penjaminan dan asuransi perusahaan ekspor. PT PAL untuk pembangunan kapal selam sehingga mewujudkan kemandirian pembangunan alutsista dan pemenuhan minimum alutsista matra laut, PT Pelindo III untuk pengembangan Pelabuhan Benoa, PT BPUI untuk menjaga RBC 120 persen dari industri asuransi baru.
“Kebutuhan modal bagi SWF LPI dan Badan Bank Tanah juga dipenuhi oleh Pemerintah. Terakhir, PT KAI mendapatkan PMN untuk kelanjutan LRT Jabodetabek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung,” pungkasnya.
Advertisement