Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) menampilkan Program Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) di gelaran Dubai Expo 2020 di Uni Emirat Arab (UEA). Dengan adanya program tersebut diharapkan bisa menarik para calon investor yang hadir di Paviliun Indonesia.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Program Sarhunta ini tidak hanya menjadi program pemugaran rumah-rumah warga lokal untuk menjadi rumah layak huni, namun juga menjadi potensi bisnis pariwisata.
"Peningkatan kualitas rumah ini juga turut menjadi potensi untuk menarik investasi mengingat bentuk perumahan dan fasilitas publik di Mandalika yang sangat layak untuk dihuni. Hal inilah yang membuat Mandalika menjadi Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) di Indonesia," kata Basuki Hadimuljono, dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (17/11/2021).
Advertisement
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 52 tahun 2014, Mandalika telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata. Dengan harapan potensi pariwisata di pesisir Lombok Tengah itu bisa lebih dikenal atau paling tidak bisa menyamai kesuksesan Gili Trawangan.
Berada di kawasan pesisir Selatan NTB, selain adat istiadatnya yang kental, keindahan alam Mandalika sangat menarik bagi wisatawan.
Pelaksanaan pembangunan Sarhunta di Mandalika dilaksanakan Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Nusa Tenggara I Direktorat Jenderal Perumahan sebanyak 915 unit. Jumlah tersebut terbagi menjadi dua yakni 300 unit di Kabupaten Lombok Tengah, Mandalika untuk mendukung ajang balap motor internasional dan 98 unit di Kabupaten Lombok Utara.
Sedangkan sisanya sebanyak 517 unit dilaksanakan peningkatan kualitas rumah tidak layak huni pada sepanjang koridor pintu masuk di kawasan Mandalika.
Baca Juga
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pemberdayaan
Konsep kegiatan peningkatan kualitas hunian tersebut bersifat pemberdayaan, dimana masyarakat dilibatkan dalam proses pelaksanaan, dari mulai perencanaan teknis sampai kegiatan. Sarhunta yang dibuat memiliki standar homestay internasional dengan luasan 12 m2, ditambah dengan kamar mandi standar internasional.
Rumah-rumah tersebut yang dikembangkan dengan konsep kearifan lokal yang mengedepankan konsep bangunan suku Sasak seperti Bale Lumbung dan Bale Bonter.
Pada minggu ke-7 penyelenggaraan Expo 2020 Dubai, Kementerian PUPR juga mengadakan sejumlah forum bisnis yang memaparkan potensi berinvestasi dan kemudahan berbisnis pada sektor konstruksi di Indonesia yang bertujuan untuk mengedukasi calon investor serta menarik investasi.
Advertisement