PPKM Level 3 di Akhir Tahun, Harapan Dunia Pariwisata Pupus

Harapan dunia pariwisata untuk bangkit saat libur akhir tahun pun pupus akibat kebijakan PPKM level 3 pemerintah

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Nov 2021, 12:20 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2021, 12:20 WIB
FOTO: Wisata Ancol Ditutup 2 Hari Imbas Kerumunan
Suasana di salah satu pintu masuk saat penutupan sementara Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Minggu (16/5/2021). Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menutup sementara wisata Ancol pada 16-17 Mei 2021. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Harapan dunia pariwisata untuk bangkit saat libur akhir tahun pun pupus. Hal ini lantaran Pemerintah akan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 3 pada libur Natal dan Tahun Baru.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, pariwisata perlahan bangkit terancam kembali turun. Harapan okupansi hotel naik kini pupus.

"Okupansi hotel misalnya yang berharap dari peak season Natal Tahun Baru kemungkinan besar alami cancelation atau pembatalan dan perubahan jadwal," kata Bhima kepada merdeka.com, Jakarta, Jumat (19/11/2021).

Bhima mengatakan, masyarajat tentu akan menunggu kebijakan daei pemerintah sebelum memutuskan berlibur. Apalagi sudah ada penghapusan cuti bersama.

"Tentu yang berpikir menunda bepergian langsung meningkat drastis," katanya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Restoran

Sambut new normal, Restoran Bandar Djakarta Tangerang Selatan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat guna menekan penyebaran virus Covid-19
Pramusaji lengkap dengan APD berupa face shield, sarung tangan dan masker menyajikan makanan di Restoran Bandar Djakarta, Tangerang Selatan, Rabu (10/6/2020). Perpanjangan PSBB Tangerang Raya hingga 15 Juni guna menekan penyebaran virus Covid-19 menjelang new normal. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Kondisi yang sama juga dialami oleh restoran. Harapan dipenuhi oleh pelanggan tak bisa dicapai. Sebab, pemerintah pasti akan mengurangi berkunjung ke tempat umum.

"Begitu juga dengan pendukung pariwista seperti restoran, cafe dan tempat hiburan mungkin belum akan terisi 70 persen," katanya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya