Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir bercerita mengenai transformasi BUMN di tengah era globalisasi. Transformasi BUMN tersebut harus dijalankan agar bisa berdaya saing tetapi juga bisa menjadi pelayan masyarakat yang maksimal.
Erick Thohir menjelaskan, BUMN telah memetakan langkah transformasi BUMN agar bisa berdaya saing. Terdapat lima pondasi dalam transformasi tersebut.
Transformasi pertama adalah memetakan BUMN mana yang akan fokus kepada bisnis dan fokus kepada pelayanan atau public service.
Advertisement
Kedua adalah membangun ekosistem yang bisa bersaing sehingga menjadi excellent atau perusahaan yang bagus.
Ketiga Kementerian BUMN juga memastikan research and development dikembalikan ke universitas.
"Jadi BUMN hanya komersialisasi. Toh innovation and digitalisation ini menjadi kunci ke depan," tutur dia dalam Orasi Ilmiah di Universitas Brawijaya seperti ditulis Minggu (28/11/2021).
Keempat adalah bisnis proses yang benar. "Kita harus tahu mana penugasan mana korporasi. Jangan saat penugasan mengambil kesempatan dalam kesempitan untuk korupsi," tambah dia.
Terakhir atau kelima adalah membangun sumber daya manusia. Kementerian BUMN telah meluncurkan program AKHLAK untuk meningkatkan kapasitas SDM tersebut.
Baca Juga
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Hasilnya
Erick Thohir pun menjabarkan hasil dari transformasi tersebut. Pada 2020, total laba bersih BUMN mencapai 13 triliun. Namun dengan konsolidasi dan efisiensi, laba bersih seluruh BUMN di kuartal III 2021 mencapai Rp 61 triliun.
Menurutnya, lonjakan laba bersih tersebut merupakan bukti nyata bahwa trasnformasi, efisiensi dan perubahan bisnis model di BUMN berjalan dengan baik.
Advertisement