Pegang Presidensi G20 2022, Menko Airlangga Waspada Ancaman Omicron

Indonesia akan memegang Presidensi G20 pada 2022 mendatang.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 07 Des 2021, 10:10 WIB
Diterbitkan 07 Des 2021, 10:10 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pada acara Konvensi Badan Kejuruan Teknik Industri Persatuan Insinyur Indonesia (BKTI PII). (Sumber ekon.go.id)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pada acara Konvensi Badan Kejuruan Teknik Industri Persatuan Insinyur Indonesia (BKTI PII). (Sumber ekon.go.id)

Liputan6.com, Jakarta Indonesia akan memegang Presidensi G20 pada 2022 mendatang. Ini merupakan Presidensi ketiga dalam situasi pandemi Covid-19. Dalam mengemban amanah ini, Indonesia pun tetap harus waspada akan penyebaran varian omicron yang kini mulai merajalela.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyadari, dunia saat ini tengah diancam oleh varian baru omicron. Menurut dia, penyebaran omicron ini menunjukan adanya ketimpangan vaksin antara negara maju dan negara berkembang.

"Kita ketahui, omicron muncul dari benua Afrika atau Afrika Selatan, yang vaksinasi rate-nya baru 24 persen. Seluruh Afrika baru rata-rata 7 persen," ujar Menko Airlangga dalam teleconference Sherpa Meeting Presidensi G20, Selasa (7/12/2021).

Airlangga mengatakan, penyebaran pandemi yang belum selesai ini jelas akan mengganggu kehidupan masyarakat dan juga mengganggu proses pemulihan ekonomi.

"Kita melihat, pembukaan ekonomi masih sangat tergantung bagaimana kita menangani pandemi, termasuk varian baru, dan bagaimana tidak panik menghadapi varian baru tersebut," ungkapnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kolaborasi Global

FOTO: Presidensi G20 Indonesia Resmi Dibuka
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) bersama sejumlah pejabat tinggi negara dan Chair Business 20 Shinta Widjaja Kamdani dan Co Chair Youth 20 Michael Victor Sianipar saat Opening Ceremony Presidensi G20 Indonesia 2022 di Jakarta, Rabu (1/12/2021). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Kolaborasi global diperlukan, bagaimana melalui Presidensi G20 Indonesia diharapkan bisa membuat langkah-langkah terobosa yang lebih kuat dan konkret. Airlangga menilai, selama ini penanganan Covid-19 cenderung masih secara individual di masing-masing negara.

"Presidensi juga memberikan kesempatan untuk menunjukan Indonesia leadership atau kepemimpinan di hlobal dan menhawab berbagai tantangan yang ada. Perhatian pemerintah, tentu melihat bahwa pemulihan ekonomi ini harus diselenggarakan dan sifatnya inklusif, berdaya tahan dan berkesinambungan," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya