Di Kegiatan Sherpa Track G20, Indonesia Bakal Pamerkan Proyek Transformasi Digital

Indonesia sudah memiliki contoh nyata dari transformasi digital. salah satunya adalah infrastruktur digital berupa fiber optik, satelit atau teknologi lainnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Des 2021, 12:40 WIB
Diterbitkan 07 Des 2021, 12:40 WIB
FOTO: Presidensi G20 Indonesia Resmi Dibuka
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (keempat kiri) bersama sejumlah pejabat tinggi negara dan Chair Business 20 Shinta Widjaja Kamdani dan Co Chair Youth 20 Michael Victor Sianipar saat Opening Ceremony Presidensi G20 Indonesia 2022 di Jakarta, Rabu (1/12/2021). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, para delegasi Sherpa Track G20 bakal mengunjungi pusat industri digital Indonesia 4.0. Kunjungan ini untuk memperlihatkan digitalisasi yang dijalankan di Indonesia.

"Mereka (para delegasi) akan mengetahui level daripada digitalisasi yang dilakukan di Indonesia," kata Airlangga dalam konferensi pers Sherpa Meeting, Presidensi G20, Bali, Selasa (7/12/2021).

Indonesia sudah memiliki contoh nyata dari transformasi digital. salah satunya adalah infrastruktur digital berupa fiber optik, satelit atau teknologi lainnya.

Kunjungan ini diharapkan mampu memberikan inspirasi dan aspirasi sekaligus mendorong kerja sama di sektor digital. Sehingga digitalisasi di Indonesia bisa lebih cepat dan efektif dalam menangkap potensi ekonomi digital yang pada 2024 diperkirakan mencapai USD 125 miliar.

"Kerja sama di sektor digital gar kita bisa melompat ke depan," kata dia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Transisi Energi

FOTO: Presidensi G20 Indonesia Resmi Dibuka
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) bersama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat Opening Ceremony Presidensi G20 Indonesia 2022 di Jakarta, Rabu (1/12/2021). Presidensi G20 Indonesia dimulai pada 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sementara itu, terkait dengan transisi energi, Pemerintah ingin mengembangkan energi yang lebih berkelanjutan. Maka, dalam hal ini juga diperlukan berbagai teknis pembahasan infrastruktur energi.

Airlangga mengatakan selama Presidensi G20, Indonesia merekomendasikan kebijakan-kebijakan yang lebih bisa dirasakan masyarakat atau pro rakyat, konkret, dan dapat diterapkan. Sehingga diharapkan prototipe atau pilot project bisa diselesaikan sebelum meeting G20 di bulan Oktober tahun 2021.

"Sehingga betul-betul Indonesia bisa menjanjikan apa yang akan direplikasi oleh negara lain," kata dia.

Dia menambahkan, tahun ini pelaksanaan G20 akan difokuskan untuk kegiatan melalui Sherpa dan finance track. Sedangkan tahun depan akan terus didorong agar Indonesia berada dalam panggung utama dunia pada kegiatan Presidensi G20.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya