Liputan6.com, Jakarta - CEO Tesla, sekaligus oang terkaya dunia, Elon Musk kembali mengeluarkan postingan terkait aset kripto jenis dogecoin.
Elon Musk mengatakan Tesla akan menerima dogecoin sebagai alat pembayaran untuk beberapa barang merchandise Tesla.
Baca Juga
Dikutip dari laman CNBC International, Rabu (15/12/2021) nilai dogecoin meroket lebih dari 20 persen setelah pernyataan Musk tersebut.
Advertisement
"Tesla akan membuat beberapa barang dagangan dapat dibeli dengan Doge dan lihat bagaimana kelanjutannya," kata Musk di Twitter.
Diketahui bahwa Musk telah sering membicarakan dogecoin.
Ia pun mengungkapkan bahwa dogecoin adalah koin digital favoritnya dan menyebutkannya ketika hadir dalam acara televisi "Saturday Night Live" NBC.
Elon Musk Jual Saham Tesla Rp 258,10 Triliun hingga Akhir 2021
Penjualan saham Tesla oleh Elon Musk sebesar USD 906 juta atau sekitar Rp 12,99 triliun (asumsi kurs Rp 14.339 per dolar AS) pada awal pekan ini, mendekatkan Elon Musk pada target penjualan sebesar 10 persen saham perusahaan.
Target tersebut terungkap melalui jajak pendapat di media sosial Twitter Musk pada November lalu. Pada saat itu, ia memiliki lebih dari 170 juta saham, jadi secara teoritis ia berencana untuk menjual sekitar 17 juta saham Tesla.
Pada Selasa pagi, Elon Musk telah menjual total 11,9 juta saham dengan total sekitar USD 12,7 miliar atau setara Rp 182,08 triliun.
Berdasarkan target 10 persen, Musk kemungkinan akan menjual 5 juta saham lagi. Mengacu pada harga penutupan Senin sekitar USD 966, saham yang akan dilepas selanjutnya akan bernilai lebih dari USD 4,8 miliar.
Dilansir dari CNBC, alasan utama Musk menjual adalah untuk membayar pajak atas pelaksanaan opsi yang berakhir musim panas mendatang.
Sebagai bagian dari paket kompensasi 2012, CEO Tesla itu diberi opsi atas 22,8 juta saham yang akan berakhir Agustus mendatang.
Opsi tersebut bernilai lebih dari USD 28 miliar atau sekitar Rp 401,46 triliun ketika Musk mulai menjual saham, yang berarti tagihan pajaknya akan mencapai USD 15 miliar atau Rp 215,07 triliun.
Advertisement