Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah resmi menutup Program Kartu Prakerja 2021. Program ini akan berlanjut di Februari 2022 dengan beberapa penyempurnaan sehingga memudahkan peserta Kartu Prakerja.
Selama 2021, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mencatat, jumlah penerima program Kartu Prakerja mencapai 5,93 juta orang. Dari jumlah tersebut insentif yang dikucurkan Rp 13,6 triliun.
Angka ini naik jika dengan periode 2020. Tercatat Kartu Prakerja di 2020 disalurkan ke 5,50 juta penerima dengan nilai Rp 13,36 triliun.
Advertisement
Jika dirinci, dari total 5,93 juta penerima manfaat Program Kartu Prakerja di 2021, sebanyak 98 persen atau 5,83 juta orang telah menyelesaikan pelatihan. Sementara 5,71 juta atau 96 persen penerima telah mendapatkan insentif.
"Pertama Kartu Prakerja mulai sejak April 2020 jadi program andalan pemulihan ekonomi sampai sekarang," kata Airlangga Hartarto dalam konferensi pers, Rabu (15/12/2021).
Berdasarkan catatannya, total pendaftaran Kartu Prakerja telah mencapai 79 juta orang. Jumlah ini tersebar di 34 provinsi ada di Indonesia dan 514 kabupaten kota.
"Seluruh provinsi dijangkau di 2020 hingga 2021," ujarnya.
Baca Juga
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ekosistem Kartu Prakerja
Airlangga melanjutkan, selama program kartu prakerja berjalan pemerintah sudah menggandeng beberapa mitra. Mulai dari pembayaran, pemerintah telah bekerja sama dengan BNI, Gopay, Dana, LinkAja, dan OVO.
Selain itu, pemerintah juga menyiapkan tujuh platform digital. Diantaranya adalah Disnaker, Pijar Mahir, Tokopedia, MauBelajarApa, Pintaria, Karier.mu, dan Bukalapak.
Serta menggandeng delapan institusi pendidikan. Mulai dari Universitas Indonesia, Atmajaya, Indonesia Mengajar, UGM, UNAIR, Institut Pertanian Bogor, UMM dan Universitas NU Indonesia.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement